Selasa 28 Jan 2025 17:14 WIB

Mengapa Kedokteran Barat Sangat Bergantung kepada Ibnu Sina?

Ibnu Sina dikenal sebagai ilmuan yang menginspirasi Barat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ibnu Sina atau Avicenna.
Foto: Kevjnlim.com
Ibnu Sina atau Avicenna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di barat namanya dikenal sebagai Avicenna, di dunia Islam namanya disebut Ibnu Sina. Ia seorang filsuf, ilmuwan sekaligus dokter pada abad ke-10, ia juga aktif menulis, sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan.

Ibnu Sina adalah 'Bapak Pengobatan Modern' karena karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya telah menjadi rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Baca Juga

Jika ditanya siapa ilmuan Muslim di bidang kedokteran, cukuplah disebutkan satu contoh yaitu Ibnu Sina (980-1307 M) dengan karyanya al-Qanun fi at-Thibb yang menjadi referensi utama sampai abad ke-19. Terutama tentang penyakit syaraf.

Dapat dikatakan bahwa antara abad ke-13 sampai abad ke-16 tidak ada ahli kedokteran Barat yang bisa melepaskan diri dari pengaruh Ibnu Sina, dikutip dari buku Perkembangan Islam Global terbitan Kementerian Agama RI.

Tokoh lain adalah Ibnu Nafis (687 H) adalah penemu pertama aliran darah. Sedang Az-Zahrawi Abu Al-Qasim Khalaf (404 H/ 1013 M) adalah dokter ahli bedah yang sangat terkenal dan bukunya menjadi rujukan berabad-abad lamanya.

Apa yang telah dijelaskan di atas merupakan beberapa contoh dari ratusan saintis Muslim di segala bidang yang berkembang pesat pada abad pertengahan, saat Eropa (Barat) sedang kelam dan gulita.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement