Selasa 08 Jul 2014 12:32 WIB
inspirasi

inspirasi- Melby Sakina Baradja Berwirausaha Sejak Remaja

Red:

Usia muda identik dengan kehidupan menyenangkan. Pada masa itu, sebagian orang mengisi waktu dengan bergaul bersama teman sebaya. Pikiran akan masa depan cenderung masih belum membebani.

Melby Sakina Baradja tak termasuk kelompok orang yang seperti itu. Sejak usia belia, ia sudah terdorong dan berkeinginan kuat untuk menata masa depannya. Pada usia 16 tahun, saat masih berseragam putih abu-abu, ia sudah terpikir untuk berbisnis.

Kala itu, kakak Melby baru kembali dari Australia. Mereka lantas mendiskusikan peluang bisnis yang terbuka untuk remaja. Dengan dukungan keluarga lantas lahirlah Aussy Burger. "Bisnis kami berjalan dari sebuah hobi kuliner," ujar perempuan kelahiran 16 September 1989 ini.

Memulai bisnis tahun 2004, Melby mengoperasikan Aussy Burger dengan modal awal Rp 10 juta. Pada awal usahanya, ia berjualan di atas lapak berukuran 2 x 2 meter persegi di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten. Ia tak menyangka Aussy Burger tumbuh besar dalam sekejap. Dalam kurun waktu dua tahun, Aussy Burger telah berkembang ke pelosok-pelosok nusantara. Lebih dari 100 kedainya berdiri di Batam, Medan, Bali, hingga Ambon.

Perkembangan positif Aussy Burger juga tampak melalui peningkatan fasilitas dan pertambahan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan untuk membina dan meninjau outlet yang tersebar di Indonesia. Berbagai macam pelayanan dan inisiatif Melby jalankan untuk menjaga standardisasi dan citra mutu merek maupun rasa Aussy Burger di manapun lokasinya.

Meski berusia belia, Melby tak tergagap menjalankan bisnis. Baginya, dunia wirausaha bukanlah hal asing. Hampir seluruh anggota keluarga besarnya memiliki usaha sendiri, dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Mereka menekuni bidang yang beragam, mulai dari bidang garmen sampai peternakan.

Kedua orang tua Melby merupakan pebisnis garmen yang melayani pasar nasional dan internasional. Saat masih duduk di sekolah dasar hingga menengah, ia sering ikut orang tuanya berbisnis. Ia menyaksikan cara ayah dan bundanya bernegosiasi. Terkadang, ia kebagian tugas merapikan kartu nama dari klien-klien perusahaan.

Awalnya Melby merasa tegang karena kegiatan tersebut kebanyakan dilakukan di luar negeri. Otomatis ia dituntut untuk mahir berbicara dalam bahasa Inggris. "Tapi, rupanya hal ini membentuk saya untuk menyukai tantangan dan dunia usaha," katanya.

Orang tua Melby selalu mendukung keputusannya yang sejalan dengan nilai keluarganya. Dukungan penuh pun Melby dapatkan saat ingin memulai usaha Aussy Burger. Sampai sekarang ia tak henti bersyukur karena mempunyai orang tua yang sangat mendukung inisiatif anaknya. "Betapa tidak, di tahap awal, support keluargalah yang sangat menentukan keberhasilan perubahan ide ke tindakan," ujarnya.

Kini, Melby tengah bermukim di Sydney, Australia. Ia masih sibuk mengenyam pendidikan untuk meraih gelar master. Melby sejak kecil telah bercita-cita untuk sekolah setinggi mungkin. Impian tersebut akhirnya dapat menjadi kenyataan setelah kakak keduanya pulang dari Australia sejak setahun kemarin. Kakaknya pun siap mengambil alih sementara tugas dan tanggung jawabnya di Aussy Burger. "Duduk di bangku kuliah, saya ingin bisa mendapat tambahan ilmu sebanyak mungkin dan memperluas jaringan demi kesuksesan Aussy Burger ke depannya."

Melby bukannya tak tertarik bekerja di perusahaan besar yang membuka peluang bagi peningkatan jenjang karier. Dulu, ia sempat terpikir untuk menjadi karyawan. Namun, ia merasa tidak akan bisa "akrab" dengan peraturan yang membatasinya. Melby menganggap pekerjaan kantoran tak cocok dengan karakternya yang aktif dan ingin terus berkembang. "Di samping itu, saya berpandangan, dengan menjadi pebisnis, saya akan mampu membuka lapangan pekerjaan serta menambah jumlah pengusaha."rep:qommarria rostanti  ed: reiny dwinanda

***

Mengumpulkan Keberanian

Sebelum memulai bisnisnya, Melby terlebih dahulu mengumpulkan keberanian. Latar belakang keluarganya yang mayoritas pebisnis sangat membantunya dalam membentuk kepercayaan diri. "Keberanian adalah hal utama dan setelah itu barulah dibutuhkan perencanaan bisnis yang matang," katanya.

Ketika meracik burgernya, Melby dibantu sang kakak yang pernah bekerja di salah satu restoran cepat saji kenamaan di Australia. Meski begitu, bukan berarti Melby tidak menghadapi kesulitan saat membuat burgernya. Tingkat kesulitan yang ia hadapi saat itu cukup tinggi, mulai dari menghadapi daging yang terlalu lembek atau terlalu keras sampai ke rasa daging yang hambar atau malah keasinan. "Untuk menemukan resep yang pas di lidah masyarakat, kami bereksperimen hingga ratusan kali," ujarnya.

Tantangan berikutnya, standardisasi kualitas produk sampai menghadapi beragamnya permintaan pelanggan. Melby menghadapi tantangan tersebut dengan sabar dan senang hati. Aussy Burger pun terkenal dengan menu makanan yang rasanya khas dan segar. "Meski proses memasaknya sehat karena menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, harganya tetap terjangkau kelas menengah ke bawah," kata Melby.

Tahun ini, Melby berkeinginan menggenapkan outlet-nya menjadi 250 kedai yang tersebar merata di seluruh pelosok Tanah Air. Ia juga berencana membangun konsep upmarket cafe untuk pelanggan yang membutuhkan pelayanan dan hidangan yang lebih eksklusif.

Melby mempunyai dua strategi jitu dalam memperluas bisnisnya. Pertama, strategi diferensiasi yang telah dijalankan sejak berdirinya Aussy Burger. Inovasi-inovasi baru akan ia gulirkan tanpa mengubah cita rasa yang sudah dikenal masyarakat. Kedua, ia akan mematok segmentasi yang dinamis.

Pasar untuk franchise Aussy Burger ditargetkan membidik pengusaha muda dan para pelajar. Mayoritas franchise-nya adalah pebisnis dan pemuda yang aktif. "Salah satu strategi bisnis kami tahun ini adalah membuka peluang untuk pemuda berjiwa bisnis untuk menjajaki dunia entrepreneurship," ujar Melby.

Pada 2014 ini, Melby juga akan meluncurkan aneka burger rasa baru, ayam goreng dengan nasi, aneka minuman segar, dan beberapa inovasi menu lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement