Coba perhatikan sejenak sebuah kamera. Peranti ini memiliki lensa yang mampu membidik secara fokus. Dari sudut pandang itulah, kemudian berwujud menjadi capture-capture cantik. Lewat perspektif itu, seorang Barli Asmara lantas menyamakan hidupnya bak sebuah kamera.
Desainer anggota Ikatan Perancang Busana Indonesia (IPMI) yang hampir genap empat tahun ini pun bertindak layaknya lensa tersebut. Dia akan bekerja terfokus. Caranya, dengan mengerjakan sesuatu sesuai garis dan lurus. Fokus membidik satu bidang sebagai seorang desainer.
Foto:Rakhmawati La'lang/Republika
Apabila tidak fokus, dia akan mengulangnya kembali hingga mengambil satu titik yang tepat. Poin terpenting adalah tidak keluar alur. Saat ini, dia juga tengah merambah profesi baru sebagai pembawa acara.
Namun, itu hanya menjadi bagian dari sisi talentanya yang lain. Hidupnya hanya untuk dunia seni desain busana. Di situ, dia mendapatkan sebuah tantangan dan mengasah bakat yang mengalir dalam darahnya.
Setelah fokus, tahap berikutnya adalah captured. Bagian ini pun seolah tak bisa lepas dari tiap detik hidupnya. Ketika bertemu seseorang atau bepergian ke manapun, dia pun siap membuatnya menjadi satu frame gambar dan kemudian tersimpan rapi di dalam benak. Itu yang akan membuat memorinya terus mengenang setiap peristiwa. Dari situ pula Barli bisa membuat sebuah penciptaan karya tanpa batas. Memori membantunya menguak masa lalu sebagai potret untuk berkreasi.
Saat berkreasi, Barli sendiri terbilang lekat dengan garis desain feminin nan elegan. Tetapi, dia tak menutup mata apabila mendapat tantangan mengerjakan satu karya di luar karakternya.
Seperti, saat mengolah batik. Kain tradisional ini biasanya dibuat dengan teknik printing atau tulis. Untuk karyanya yang selalu tak biasa, Barli akan membuat busana dengan batik yang terpayet. Teknik rumit yang terkadang tak terpikirkan banyak orang memang menghadirkan sebuah inspirasi baru dalam berbusana.
Barli mengaku, tak belajar secara khusus. Semua datang begitu saja padanya melalui banyak inspirasi. Tak hanya gemar membaca, terkadang historikal, musik, film, hingga bangunan seni bisa menjadi inspirasi desain baginya.
Maka, sebagai bukti kecintaan pada kain tradisional, Barli siap membuktikan ucapannya pada Oktober mendatang. "Momen ini menjadi pembuktian bagi saya pada dunia fashion," katanya.
rep:nora azizah ed: endah hapsari