Senin 21 Jul 2014 15:30 WIB

Waspadai Penyakit Lama Kambuh

Red:

Pola makan teratur saat melaksanakan  puasa Ramadhan biasanya membuat metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Namun, kondisi tubuh drastis akan berubah selama Lebaran karena konsistensi menjaga pola hidup sehat belum terbentuk.

"Karena itu, hindari makan berlebih saat Idul Fitri," ungkap ahli gizi FKUI-RSCM Dr dr Fiastuti Witjaksono SpGK.

Saat Idul Fitri, memang sering kali dihidangkan berbagai jenis makanan bersantan dan pedas, seperti opor ataupun rendang ayam. Selain itu, banyak juga dihidangkan kue-kue dan minuman bersoda yang mengandung kadar gula tinggi.

Dengan beraneka ragam sajian tersebut, Fiastuti meminta agar setiap orang  pintar memilih makanan dan tetap menghindari penganan yang memiliki kadar gula tinggi dan berlemak. Lantaran makanan jenis tersebut akan memberikan asupan kalori yang cukup besar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto: Amin Madani / Republika

sakit maag(ilustrasi)

Fiastuti memberikan tips agar menghindari kuah pada jenis makanan bersantan serta pedas dengan hanya makan ketupatnya tanpa kuah. Cukup daging dengan ampasnya saja. Selain itu, sebisa mungkin santaplah hidangan daging ayam tanpa kulit atau daging tanpa gajih (lemak).

"Sebaiknya pilih makanan yang tidak digoreng serta ganti jenis makanan yang biasa digoreng tersebut dengan makanan yang dipanggang, di-steam, dikukus, direbus, atau dipepes," paparnya.

Menu-menu sehat seperti sayur sup hijau tanpa santan, pepes ikan, semur, lalapan, atau urap, menurutnya, tidak kalah enak dan tidak mengurangi makna Lebaran. Dokter ini juga menyarankan untuk menghidangkan buah-buahan potong segar daripada es buah yang tentunya mengandung banyak gula. Untuk jenis minuman yang dikonsumsi, sebisa mungkin hindari soft drink, punch, atau sirup.

Sebagai pengontrol metabolisme tubuh, minum air putih sebanyak mungkin tetap menjadi cara terbaik menjaga kesehatan kala hari kemenangan tiba. Kondisi itu disesuaikan dengan keinginan seseorang mencicipi banyak jenis makanan sajian. "Untuk meredamnya, kita dapat menyiasatinya dengan minum air putih sehingga menurunkan hasrat menyantap berbagai jenis makanan."

 

Bila godaan tetap mendera untuk mencicipi semua makanan, sebaiknya ambil salah satu jenis saja makanan yang memang benar-benar diinginkan. Sehingga, pola makan teratur saat puasa bisa terjaga dengan menghindari porsi yang terlalu besar setiap kali makan.

Jika silaturahim dilakukan pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, sebaiknya tetap menyantap snack atau buah. Sedangkan, bila pada siang hari, sekitar pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, boleh makan siang. Jadi, pola makan tidak berubah walau mengunjungi beberapa rumah, makan utamanya tetap tiga kali dan selebihnya snack atau buah.

 

Bawa Obat-obatan

Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan RSCM Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM,FACP ikut mengingatkan para Muslim dengan penyakit kronis. Katanya, penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi, dan asam urat tinggi harus selalu ingat untuk membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi. Meski kadar semua penyakit tersebut bisa stabil kala berpuasa, Ari tak menampik, hidangan Lebaran bisa menjadi pencetus kekambuhan.

Kondisi makan dan minum yang  dikonsumsi selama Idul Fitri biasanya berlanjut setelah masa Lebaran selesai. Menjadi lepas dan tidak terkendali dalam hal makan dan minum. "Tetapi, sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi kalau kita selalu ingat bahwa makan berlebihan tidak diperkenankan agama," ujarnya.

 

Puasa Syawal pada hari kedua Idul Fitri hingga 30 hari lamanya, diakui Ari mampu mengerem asupan makan dan minum yang berlebihan pasca-Lebaran. Tapi, bagi masyarakat yang memang tidak berkesempatan untuk menjalani puasa sunah Syawal, ia menyarankan agar selalu ingat untuk mengendalikan makan dan minum sesuai pola kala Ramadhan.

Pengontrolan berat badan juga menjadi hal penting yang harus selalu diingat. Pasalnya, kegemukan merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit, seperti jantung koroner, stroke, keganasan, serta penyakit degeneratif lain seperti penyakit pengapuran sendi. "Konsumsi buah dan sayur-sayuran harus selalu tetap diperhatikan lima porsi buah atau sayur-sayuran setiap hari merupakan kunci menjaga agar tetap sehat."

Pola tadi untuk menghindari makanan yang asin dan gurih dengan kandungan kadar garam yang tinggi bisa membuat tekanan darah pasien dengan hipertensi menjadi tidak terkendali. Makan dan minuman manis berkalori tinggi pun bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak terkontrol pada pasien dengan penyakit diabetes.

 

Makanan yang berlemak dan bersantan juga harus dibatasi agar kadar kolesterol tetap terkontrol. "Pada akhirnya antisipasi dengan berbagai penyakit pasca-Lebaran merupakan hal yang penting. Harus selalu ingat bahwa rangkaian Lebaran dengan berbagai aktivitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan," papar Ari. rep:indah wulandari Ed:khoirul azwar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement