REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKS menjadi parpol pertama yang menyerahkan daftar calon sementara (DCS) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (16/4). Dari DCS berisi 492 bakal calon legislatif (caleg), terdapat seluruh anggota DPR dan dua menteri asal PKS.
Dari DCS itu, PKS menargetkan mampu merebut 120 kursi di Senayan. “Kami punya target sendiri. Daftar yang kami serahkan minimal kami upayakan jadi (terpilih) semua di 77 dapil,” kata Sekretaris Jendral PKS Taufik Ridho di kantor KPU, Jakarta, Selasa (16/4).
Taufik optimistis, target tersebut bisa dicapai karena komposisi DCS telah disiapkan dengan matang. Sebagai parpol berbasis kader, PKS tidak menggunakan caleg populer, seperti artis atau tokoh masyarakat sebagai lumbung suara.
PKS, dijelaskan Taufik, telah membangun sistem pencalegan yang berbeda dengan partai lain. Bakal caleg PKS tidak mendaftar, tapi diusulkan kader. Usulan dari arus bawah ini akan disaring untuk memenuhi DCS. “Dan, 95 persen (dari bakal caleg) merupakan kader,” kata Taufik.
Artinya, lanjut Taufik, nama-nama yang dimasukkan ke dalam DCS adalah nama-nama yang dikehendaki semua kader di dapil masing-masing. Karena keinginan kader itu pulalah, DCS PKS dipenuhi oleh mayoritas anggota DPR yang kini masih menjabat. Setidaknya, 55 nama anggota DPR yang menjabat saat ini kembali dimasukkan dalam DCS.
Begitu pula dengan kader PKS yang menjabat sebagai menteri. Karena diusulkan kader, dua orang menteri PKS dimasukkan dalam DCS. Mereka adalah Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring.
Beberapa nama caleg yang sempat dinilai bermasalah oleh publik, menurut Taufik, tetap dimasukkan. Seperti, anggota Banggar DPR Tamsil Linrung yang pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tamsil tetap dimasukkan sebagai caleg karena hingga saat ini tidak ada kasus hukum yang menghambatnya.
Dari 77 Dapil, menurut Taufik, PKS telah memetakan titik-titik potensial yang akan dijadikan lumbung suara. Bila pada pemilu 2004 dan 2009 PKS mengandalkan kekuatan pada daerah pusat, pada Pemilu 2014 kekuatan daerah akan dipotimalkan.
“Daerah Sumatra, seperti Sumut, Sumbar, Maluku Utara, dan Sulsel kami targetkan jadi lumbung suara,” ujarnya.
Sedangkan, pada daerah-daerah tertentu di mana kekuatan PKS belum terlalu kokoh seperti Indonesia bagian timur, PKS bersikap terbuka. Kesempatan bagi caleg non-Muslim dibuka lebar. Seperti, di daerah Bali, Papua, Nusa Tenggara, beberapa caleg non-Muslim untuk DPRD diusung PKS.
Dengan segala pertimbangan itu, PKS akhirnya mendaftarkan 492 bakal calegnya ke KPU. Berkas lengkap DCS PKS dibawa dalam puluhan kotak plastik.
Berkas itu diantarkan Taufik Ridho didampingi pengurus DPP PKS. Pengurus teras PKS itulah yang pertama kali menjejakkan kaki di atas karpet merah KPU.
Dalam rombongan itu, tampak pula Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid. Tidak ada arak-arakan dan selebrasi istimewa saat dokumen DCS itu diantarkan.
Taufik Ridho mengatakan, pada Pemilu 2014 PKS bakal menurunkan formasi 311 caleg laki-laki dan 191 calon perempuan. Bila dipersentase, caleg perempuan PKS mencapai 38,8 persen.
Angka ini melewati syarat keterwakilan caleg perempuan yang dipatok KPU mencapai 30 persen. “Ini (celeg perempuan) selalu mengalami peningkatan, bahkan kini hampir 40 persen,” kata Taufik.
Dilihat dari aspek usia, bakal caleg PKS memiliki rentang usia mayoritas antara 41 sampai 50 tahun. Taufik pun merinci, caleg berumur antara 20-30 tahun di PKS mencapai 3,4 persen. Kemudian, usia 31-40 tahun sebanyak 25,4 persen.
Hanya ada 14 persen dari caleg PKS yang memiliki usia di atas 51 tahun. Dengan kata lain, PKS siap berkompetisi pada Pemilu 2014 dengan mayoritas caleg usia muda.
Sementara, dari segi pendidikan, jelas Taufik, mayoritas caleg PKS merupakan lulusan S-1. Tapi, ada sekitar 12,4 persen caleg PKS yang memiliki titel tamatan SMA.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyampaikan apresiasi atas langkah cepat PKS mendaftarkan daftar caleg sementara. Secara khusus, dia memuji PKS sebagai parpol pertama yang menyerahkan DCS ke KPU.
Diharapkan Ferry, 11 partai lainnya segera menyusul untuk menyetorkan DCS masing-masing sebelum tenggat waktu habis pada 22 April. n c51 ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.