Kamis 27 Jun 2013 08:40 WIB
Bank Syariah

Orang Tua Role Model Ekonomi Syariah

Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Dalam membesarkan anak, orang tua diimbau mengajarkan arti penting perbankan syariah. Orang tua harus menjadi contoh (role model) bagi anak dalam mempraktikkan ekonomi syariah.

Lembaga pendidikan juga patut memperkenalkan perbankan syariah bagi anak didiknya. Saat ini, perbankan syariah menjadi tren, bahkan di dunia Barat. Doktor Ilmu Quran Universitas Madinah Moulana Khalil Ur Rehman Sajjad Naumani mengatakan, penting bagi masyarakat, khususnya orang tua, memperkenalkan perbankan bebas bunga. "Kesadaran masyarakat adalah keharusan," ujar Naumani, seperti dikutip GreaterKashmir.com, Senin (24/6).

Berbeda dengan bank berbasis bunga, perbankan syariah tidak membebani siapa pun, kecuali bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, kata Naumani, perbankan berbasis bunga merupakan dasar meroketnya inflasi yang tidak dapat dikembalikan hingga kreditur dan debitur siap berbagi keuntungan dan kerugian secara merata.

Perbankan syariah bukan hanya ditujukan bagi penduduk Muslim, melainkan seluruh umat manusia karena bertujuan demi kebaikan masyarakat. "Tidak seperti perbankan konvensional yang hanya menguntungkan segelintir konglomerat bisnis, yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi lebih miskin dari hari ke hari," kata Naumani. Beberapa negara terkemuka, termasuk Inggris, telah menerima perbankan syariah dengan baik. Di Inggris, populasi Muslim hanya dua persen.

Tak hanya itu, pada Maret 2009 media resmi Vatikan, Osservatore Romano, memuji perbankan syariah dengan menyebutkan prinsip-prinsip etis yang didasarkan pada keuangan syariah dapat membawa bank lebih dekat dengan nasabah mereka.

Pembiayaan syariah

Dalam kesempatan terpisah, Guberrnur Bank Sentral Nigeria (CBN) Mallam Sanusi Lamido Sanusi mengatakan, sistem pembiayaan syariah menjadi alternatif sumber dana sangat dibutuhkan untuk memperbaiki defisit infrastruktur di Nigeria. "Negara-negara di Afrika berpeluang dalam memasuki pasar tersebut untuk memperbaiki keadaan infrastruktur di wilayahnya," ujar Mallam Sanusi Lamido, seperti dikutip This Day Live, Rabu (26/6).

Sanusi menambahkan, bentuk pembiayaan syariah mampu mendanai dan memperbaiki kondisi infrastruktur di benua tersebut. "Jika dikembangkan dengan baik, sukuk bisa berfungsi sebagai alternatif pendanaan utama bagi pemerintah," tuturnya.

Upaya itu telah dilakukan oleh beberapa negara, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Penasihat Khusus Perbankan non-Bunga CBN, Bashir Aliyu Umar, yakin pembiayaan terstruktur akan melengkapi upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

Mantan direktur utama Bank Jaiz, Mustapha Bintube, berujar perbankan syariah telah sukses dipraktikkan di Nigeria. "Banyak orang bilang itu tidak mungkin, tetapi hari ini dengan awal yang sederhana, perbankan syariah akan membuat dampak positif bagi perekonomian negara ini," ujarnya.

Managing Director Bank Jaiz, Usman Hassan, meminta pemerintah untuk cepat menyelesaikan pembangunan kerangka kerja untuk penerbitan sukuk negara. "Ini sangat perlu mengingat dengan sukuk, Anda tidak dapat memiliki proyek gagal dan dana tidak dapat dialihkan," kata Hassan. n qommarria rostanti ed: irwan kelana

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement