REPUBLIKA.CO.ID, Cindy Widhoretno dianugerahi rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai anak autis dengan kemampuan terbanyak. MURI menghitung setidaknya tujuh talenta yang dimiliki Cindy.
Selain berbakat menabuh drum, ia juga mampu memetik gitar, keyboard, melukis, menyanyi, menari, dan memasak. Kemampuan ini dianggap belum pernah dimiliki anak-anak autis lainnya.
Autisme membuat Cindy kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Ini membuat Retno Wahyu Wijayati, ibunya, selalu mendampingi ke manapun gadis kelahiran 10 Juni 1996 di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara, itu bermain.
Retno tak patah asa dalam membimbing anaknya, termasuk menggali bakat dan talenta yang dimiliki Cindy. Pada usia sembilan tahun, Cindy mulai menunjukkan talentanya di bidang seni. Ia bermain drum band ketika masih di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bina Anggita dan SD Negeri Jambidan, Bantul, Yogyakarta.
Makin lama semakin banyak bakat yang ditunjukkan Cindy. Dari drum band, lalu bermain alat musik, seperti gitar dan keyboard, vokal, dan melukis. Lulus dari sekolah itu, keluarga ini pindah ke Semarang. Di kota ini Cindy bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang. ”Saya pindah ke Semarang hanya bersama Cindy," katanya. Suaminya bekerja di luar Jawa, dua kakak Cindy bermukim di Yogyakarta dan Kalimantan.
Bakat Cindy terus terasah sejak bersekolah di SLB Negeri Semarang. Ia bisa menari dan memasak. Retno yakin suatu saat anaknya itu akan bisa hidup mandiri layaknya orang lain meski menyandang autisme.
Dia tidak akan pernah menyerah untuk berusaha mendidik Cindy agar mandiri. "Saya ajarkan pekerjaan rumah. Mula-mula membersihkan kamar sendiri, kemudian menyapu, memasak, mengepel, hingga menyeterika baju. Ternyata, Cindy bisa," katanya.
Berbekal pengalaman itu, dia ingin memberi contoh kepada orang tua yang juga memiliki anak autis agar tidak patah semangat dan putus asa. Dia yakin anak autis bisa mandiri.
Khusus untuk menggambar, Retno mengakui, Cindy menggambar sesuai apa yang dilihatnya. Lukisannya detail, seperti suasana di Terminal Jombor, Terminal Banyumanik, peternakan sapi, dan saat bersama kawan-kawannya.
Puluhan lukisan karya Cindy dipamerkan pada Sewindu SLB Negeri Semarang yang digelar pertengahan Juni 2013. Ada lukisan berjudul Foto Cindy, Di Peternakan Sapi, Terminal Jombor, dan Lembah Hitam.
Semua lukisan yang menceritakan tentang kehidupan sehari-harinya itu dibuat Cindy menggunakan pensil krayon di saat senggang dan ketika mendapatkan inspirasi untuk mengabadikan sebuah momentum dalam kertas gambar.
Cindy juga memamerkan kebolehannya memainkan sejumlah alat musik, seperti gitar dan keyboard, menyanyi, dan memasak. Dengan berbagai bakat yang dimilikinya, Cindy dianugerahi rekor MURI sebagai Anak Autis dengan Kemampuan Terbanyak. “Ini rekor baru," kata Senior Manager MURI, Paulus Pangka.
Kepala SLB Negeri Semarang Ciptono mengatakan, setiap anak, sekecil apa pun, pasti memiliki potensi tersendiri. Bakat itu perlu diasah terus-menerus agar potensinya yang menonjol bisa dikembangkan.
Termasuk bagi anak autis seperti Cindy yang ternyata memiliki multitalenta, terutama bidang seni, mulai musik, melukis, menari, menyanyi, hingga memasak. Dia mengatakan, menjadi anak autis bukan akhir dari segalanya sehingga orang tua tidak boleh berputus asa. “Banyak potensi yang dimiliki anak-anak autis. Inilah yang perlu dikembangkan, mungkin selama ini masih tersembunyi," katanya. n antara ed: burhanuddin bella
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.