Sabtu 07 Sep 2013 03:16 WIB

Oezil dan Sambungan Telepon

Red: Zaky Al Hamzah
Mesut Oezil memegang jersey Arsenal bersama rekannya, Lukas Podolski
Foto: poldi_official instagram
Mesut Oezil memegang jersey Arsenal bersama rekannya, Lukas Podolski

REPUBLIKA.CO.ID, Sepanjang 17 tahun menukangi Arsenal, Arsene Wenger dikenal kerap menjual pemain-pemain terbaiknya. The Gunners pun kemudian dianggap hanya sebagai klub yang memproduksi pemain dan bukan prestasi. Kebiasaan itu akhirnya berbalik oleh satu perbincangan telepon.

Laman the Telegraph awal pekan ini melansir, keputusan Arsenal untuk memecahkan rekor belanja pemain untuk mendaratkan Mesut Ozil berlangsung sangat cepat. CEO Arsenal Ivan Gazidis, Sabtu (31/8), mendapat kabar bahwa Real Madrid bersedia menjual Oezil seharga 42 juta poundsterling atau sekitar Rp 405 miliar. Ia pun menyampaikan hal ini pada Wenger.

Di tengah latihan persiapan timnya menjelang derby London kontra Tottenham Hotspur, Wenger langsung bereaksi. Ia menarik diri dari latihan untuk menghubungi Oezil lewat telepon. Setelah sambungan terputus, kesepakatan pun tercapai tanpa tawar-menawar.  “Saya pemain yang membutuhkan kepercayaan dari pelatih. Wenger memberikan kepercayaan itu dan saya bisa terus berkembang,” ujar Ozil mengungkapkan perbincangan teleponnya dengan Wenger.

Kepergian Oezil dari Santiago Bernabeu menyulut reaksi dari berbagai kalangan. Dari lingkungan internal, Cristiano Ronaldo disebut paling dongkol dengan keputusan klub menjual pemain Muslim berdarah Turki itu. “Oezil adalah pemain yang paling tahu pergerakan saya di depan gawang. Saya marah dengan kepergiannya,” kata Ronaldo kepada seorang rekannya di timnas Portugal, seperti dilansir Daily Mail.