Selasa 22 Oct 2013 05:10 WIB

20 Bank Biayai Perusahaan Unggas

Red: Zaky Al Hamzah
?A poultry farm (illustration)
Foto: Antara/Dewi Fajriani
?A poultry farm (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 20 bank menandatangani fasilitas pinjaman sindikasi senilai 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan poultry terbesar di Indonesia. Pembiayaan tersebut merupakan sindikasi pendanaan ketiga dan terbesar pascakrisis keuangan 1998 yang diterima CPIN. CPIN pernah mendapatkan pinjaman sindikasi pada 2007 dan 2011.

Bank-bank yang menandatangani persetujuan fasilitas pinjaman sindikasi, di antaranya Citibank Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank ANZ Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), Rabobank International, Aozora Asia Pacific Finance Limited, Emiraates HBD PJSC, Land Bank of Taiwan, dan PT Bank Mizuho Indonesia.

Kemudian, Bank of China Limites, Bank of Taaiwan, CTBC Bank Co, Mega International Commercial Bank Co. Ltd, The Bank of East Asia, Chang Hwa Commercial Bank, First Commercial Bank, Hua Nan Commercial Bank Ltd, Taipei Fubon Commercial Bank, dan Taiwan Cooperative Bank. Citi dan DBS ditunjuk untuk mengoordinasikan pendanaan.

Managing Director and Head of Corporate and Investment Banking Citi Indonesia Kunardy Lie menerangkan, fasilitas pinjaman 500 juta dolar AS terdiri atas 325 juta dolar AS dan Rp 2 triliun. Pendanaan tersebut bertujuan menjaga keseimbangan agar portofolio pinjaman antara mata uang lokal dan asing tercapai komposisi 50:50.