REPUBLIKA.CO.ID, Performa Mercedes pada ajang balap Formula 1 (F1) musim lalu bisa dibilang luar biasa. Tim sekaligus pabrikan pemasok mesin dalam kompetisi jet-jet darat supercepat itu mampu mendobrak dominasi tim-tim tradisional, seperti Red Bull dan Ferrari, dan mengakhiri musim sebagai runner-up konstruktor.
Direktur Eksekutif Mercedes Toto Wolff mengatakan, capaian timnya musim lalu telah melampaui target yang diharapkan. Menurut dia, bisa unggul atas Ferrari pada akhir musim merupakan prestasi yang menggembirakan.
“Kami tak bisa membayangkan sebelumnya bisa finis di posisi kedua,” kata Wolff, awal pekan ini, seperti dilansir Autosport.
Sebelum Red Bull menyapu bersih sembilan seri paruh kedua musim lalu, Mercedes sempat menunjukkan perlawanan sengit. Dua pembalap, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, mengepak tiga kemenangan dalam 10 seri perdana. Catatan ini lebih baik dari Ferrari yang hanya mampu mendapatkan dua kemenangan musim lalu.
Performa bagus musim lalu sekaligus menambah beban Mercedes musim depan. Perusahaan induk Mercedes, Daimler, mematok target juara ganda. “Tentu saja target kami adalah memenangkan kejuaraan pembalap dan konstruktor sekaligus musim depan,” ujar CEO Daimler Dieter Zetsche.
Pembalap legendaris Niki Lauda menyatakan, target juara ganda tersebut merupakan harapan yang masuk akal. Ia menilai, baik Hamilton maupun Rosberg, memiliki kualitas untuk menjadi kampiun. “Kami ingin kedua pembalap terus bersaing agar bisa mencapai puncak penampilan masing-masing,” kata pria yang duduk di jajaran kursi direksi Mercedes tersebut.
Target tinggi Mercedes musim depan juga dipandang realistis oleh Hamilton. Menurut pembalap asal Inggris itu, perubahan regulasi besar-besaran bakal memuluskan target tersebut. Terlebih, Mercedes termauk tim yang memiliki bujet riset besar selain Ferrari dan Red Bull.
Terkait perubahan regulasi yang dinilai bakal mempersulit pembalap, Hamilton mengaku tidak takut. Ia mengatakan, musim depan para pembalap hanya perlu sedikit beradaptasi dengan aturan pembatasan bahan bakar. “Pembalap harus lebih pintar mengirit bahan bakar. Saya tidak khawatir,” tegasnya. n adi wicaksono ed: endro yuwanto
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.