REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perkembangan masa depan Radja Nainggolan berubah cepat. Setelah dikabarkan akan merapat ke Napoli, gelandang Cagliari berdarah Batak itu dikabarkan akan berseragam AS Roma.
Football Italia, Selasa (7/1), memberitakan bahwa Radja tinggal membereskan detail kecil di kontrak dengan klub barunya. Ia menjalani pemeriksaan kesehatan di Roma pada Selasa sore waktu setempat sebelum resmi menandatangani kontrak bersama tim ibu kota Italia itu.
Sejumlah media Italia ramai-ramai memberitakan mengenai masa depan pemain timnas Belgia tersebut. Sebab, Radja diketahui tengah bernegosiasi dengan sejumlah pihak di kota Milan. Napoli awalnya memimpin perburuan. Komunikasi intensif antara bos Napoli Aurelio De Laurentiis dengan pemilik Cagliari, Massimo Cellino.
Akan tetapi, manajemen Roma kemudian masuk dalam persaingan yang juga melibatkan Inter Milan, AC Milan, dan Juventus. Penawaran dari Direktur Sepak Bola Roma Walter Sabatini kepada Cagliari tampaknya lebih baik. Bukan hanya itu, janji gaji menggiurkan untuk Radja disebut-sebut membuat pemain berusia 25 tahun itu goyah.
Roma menawarkan kontrak empat setengah tahun kepada Radja. Manajemen tim Serigala, seperti diberitakan Calciomercato, bersedia membayar Radja sebesar 1,5 juta euro (sekitar Rp 24,6 miliar) per tahun.
Untuk mendatangkannya dari Cagliari, Roma harus membayar 3 juta euro (Rp 49,6 miliar). Kemudian pada akhir musim, Roma kembali membayar Cagliari sebesar 6,5 juta euro (Rp 107 miliar) untuk mendapatkan hak kepemilikan sebesar 50 persen. Separuhnya masih tetap menjadi milik Cellino.
Kepindahan Radja ke Roma diperkuat oleh pernyataan CEO Milan Adriano Galliani. Ia mengatakan perang penawaran dari sejumlah klub demi mendapatkan jasa mantan pemain Piacenza itu telah usai.
Galliani mengatakan, satu-satunya tujuan Radja adalah Roma. Ia akan bergabung bersama skuat asuhan Rudi Garcia. "Nainggolan tidak akan ke Milan," kata Galliano kepada Sky Sport Italia.
Kalau saja boleh bertaruh, kata Galliani, dia akan memilih Roma sebagai klub baru Radja. Sebab, berdasarkan informasi yang diterimanya, penawaran Roma merupakan yang terbaik untuk Cagliari dan juga Radja.
Perpindahan Radja ke Roma sebelumnya tidak terbayangkan. Sebab, Cellino masih menyimpan dendam terhadap Franco Baldini, mantan general manager Roma yang kini menjadi direktur teknik Tottenham Hotspur. Baldini meminta otoritas sepak bola Italia memberikan kemenangan untuk Roma saat berhadapan dengan Cagliari pada 23 September 2013 di IS Arena.
Saat itu IS Arena sedang dalam renovasi sehingga laga harus digelar tanpa penonton. Namun, Cellino mengundang sejumlah suporter Cagliari datang ke stadion. Akibatnya pihak keamanan lokal meminta penundaan pertandingan dengan alasan keamanan. Situasi ini dimanfaatkan Baldini untuk ‘meminta’ kemenangan dan Roma mendapatkannya karena sesuai aturan.
Hengkangnya Baldini ke Tottenham disebut-sebut menjadi salah satu faktor Cellino menerima tawaran Roma. n israr itah/erik purnama putra
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.