REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kegagalan Rafael mengeksekusi tendangan penalti pada laga leg kedua babak semifinal Piala Liga, Kamis (23/1) dini hari WIB, membuat Manchester United harus memendam mimpi berlaga di babak final Piala Liga. United juga gagal menyajikan derby Manchester pada babak final Piala Liga.
Mesti bisa mencetak minimal dua gol demi ke gawang Sunderland demi bisa lolos ke babak final, United membuka laga di Stadion Old Trafford itu dengan cukup apik. Johnny Evans mampu menggetarkan jala tim tamu saat laga memasuki menit ke-39 seusai memanfaatkan assist Danny Welbeck. Lantaran tidak ada gol tercipta di sepanjang waktu normal, laga itu pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Alih-alih terus menggempur pertahanan the Black Cats, United justru kebobolan setelah kiper David De Gea melakukan kesalahan pada menit ke-119. Kiper asal Spanyol itu gagal menangkap bola hasil tendangan mendatar Phil Bardsley dengan sempurna. Bola pun lantas mengarah ke gawang yang kosong. Akhirnya, United mampu membalas lewat torehan gol Javier Hernandez pada menit ke-120. Skor agregat 3-3 membuat laga berlanjut ke babak adu penalti.
Di babak inilah mimpi buruk United terjadi. Hanya satu dari empat penendang United, yaitu Darren Fletcher, yang berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Sedangkan, dua dari lima penendang the Black Cats, Marcos Alonso dan Sung-Yong Ki, sukses mengantarkan Sunderland ke babak final Piala Liga. The Black Cats melaju dengan keunggulan 2-1 dalam babak adu penalti.
Kegagalan melangkah ke babak final Piala Liga ini menjadi yang pertama kali dalam 10 kali kesempatan berlaga di babak semifinal. Sebelumnya, United gagal melangkah ke final pada musim 2004/2005. David Moyes pun berang dengan hasil ini. Menurutnya, anak-anak asuhnya tidak menampilkan permainan terbaiknya. Terlebih, performa Iblis Merah dalam babak adu penalti. “Kekecewaan terbesar di laga ini adalah cara kami bermain,” kata Moyes, dikutip the Guardian, Kamis (23/1).
Mantan pelatih Everton itu bahkan menyatakan, tim besutan Gustavo Poyet itu lebih berhak tampil di Stadion Wembley ketimbang timnya. “Gol Javier Hernandez membuat kami kembali ke persaingan laga. Namun, Sunderland mampu bangkit dan mereka memang layak untuk bisa melaju ke babak final,” lanjut pelatih asal Skotlandia tersebut.
Sunderland memang menorehkan sejarah tersendiri lantaran keberhasilan melaju ke babak final. Ini menjadi kali pertama the Black Cats melaju ke babak final Piala Liga usai sebelumnya berkiprah di partai final Piala Liga pada 1985 silam. Selain itu, ini juga menjadi pertama kalinya Sunderland tampil di Stadion Wembley setelah stadion kebanggaan masyarakat Inggris itu direnovasi.
Pelatih Sunderland Gustavo Poyet langsung mempersembahkan keberhasilan ini untuk para pemainnya. Keberanian untuk bisa menandingi kualitas juara Liga Primer Inggris musim lalu itu, kata pelatih asal Uruguay tersebut, menjadi alasan utama keberhasilan timnya. “Keyakinan, berani mengambil risiko, kepercayaan diri, dan ketepatan akurasi operan membuat kami cukup berbeda di laga ini. Penghargaan jelas harus diberikan kepada semua pemain,” kata Poyet, dilansir Chronicle Live.
Secara khusus, Poyet juga menyebut penampilan apik yang ditunjukkan kiper Vito Mannone yang mampu menggagalkan empat tendangan penalti United. Menurutnya, mantan kiper Arsenal itu layak mendapatkan status sebagai pemain terbaik Sunderland dalam laga tersebut.
Kendati begitu, Poyet sadar laga di Stadion Wembley, yang bakal digelar 2 Maret mendatang, bakal berlangsung sangat sulit. Alasannya, Fabio Borini dan kawan-kawan bakal menghadapi Manchester City, yang mengempaskan West Ham United dengan agregat gol 9-0 pada laga semifinal. “Kami harus tampil dalam kondisi permainan terbaik, bahkan nyaris mendekati sempurna,” kata Poyet. n reja irfa widodo ed: andri saubani
Fakta Angka
1 - Sunderland hanya membukukan satu tembakan mengarah ke gawang dari 17 percobaan tembakan.
3 - Danny Welbeck mencetak tigak gol dari empat penampilannya untuk Manchester United.
4 - Manchester United hanya mencetak total empat gol dari tiga laga (babak) adu penalti terakhir.
5 - Lima dari tujuh gol Javier Hernandez pada musim ini berasal dari laga piala domestik.
Sumber: Opta Sports.
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.