Kamis 25 Sep 2014 12:00 WIB

Bulog Siapkan Cadangan Beras

Red:

BANDAR LAMPUNG — Guna mengantisipasi dampak kekeringan, Bulog Lampung menyediakan cadangan ribuan ton beras untuk kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Tiap-tiap kabupaten/kota disediakan beras cadangan pemerintah (BCP) sebanyak 100 ton, belum termasuk tambahan dari provinsi.

Menurut Humas Bulog Divre Lampung Suzana, BCP ini akan disalurkan ke kabupaten/kota masing-masing yang mengalami kekeringan, kelaparan, atau bencana alam. "Sampai saat ini belum ada yang mengajukan," ujarnya, Rabu (24/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Yasin Habibi

Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras, Jakarta, Kamis (25/9).

Ia menyebutkan bahwa kabupaten/kota dapat menyampaikan kepada Bulog terkait dengan kebutuhan BCP karena dampak kekeringan atau kegagalan panen. Pada musim kemarau tahun ini, ribuan hektare lahan sawah yang siap panen mengalami kekeringan di Lampung. Tanaman padi yang siap panen terancam gagal bila hujan belum juga turun akhir bulan ini.

Kekeringan sawah terjadi di lima kabupaten/kota di Lampung. Di antaranya, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Pringsewu, dan Pesisir Barat. Wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah sentra tanaman padi.

Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Lampung, menyebutkan hingga Senin (22/9) sedikitnya terdapat 1.175 hektare lahan sawah berisi padi mengalami kekeringan. Diperkirakan terjadi gagal panen di wilayah yang sudah memasuki musim panen pada September dan Oktober mendatang.

Kabupaten Kota Bogor tak luput dari kekeringan pada kemarau tahun ini. Sejumlah petani di Kabupaten Bogor menunda menanam padi untuk mengantisipasi musim kemarau panjang yang kini melanda wilayah Indonesia. "Sekitar 5.000 hektare lahan pertanian yang dihentikan penanamannya," kata Kepala Bidang Penyuluh Petani Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (BKP5K) Kabupaten Bogor, Aan Surya di Bogor, kemarin.

Selama musim kemarau ini, ia mengungkapkan, terjadi kekeringan di sejumlah wilayah sentra pertanian di Kabupaten Bogor. Untuk mengantisipasinya, pihaknya menganjurkan agar petani mengganti tanaman padi dengan tanaman yang membutuhkan sedikit air.

"Beberapa petani sudah ada yang mengganti menanam padi menjadi kacang hijau, kacang tanah, dan palawija. Sayur-mayur juga diprioritaskan di area yang mudah jangkauan airnya," ujar Aan. Menurutnya, kekeringan di kawasan pertanian Kabupaten Bogor terjadi di Kecamatan Cariu, Tanjung Sari, Jonggol, dan Ciseeng.

Ia mengatakan, kekeringan kawasan pertanian di sejumlah wilayah di Bogor sudah terjadi sejak sebulan yang lalu. Dengan berhentinya petani menanam padi untuk menghindari gagal panen akibat kemarau panjang, ia mengungkapkan, pasokan beras di Kabupaten Bogor akan mengalami defisit.

Namun, Aan melanjutkan, hal tersebut tidak akan memengaruhi ketersediaan pasokan beras untuk warga Kabupaten Bogor. Sebab, hanya 67 persen pasokan beras disuplai dari dalam Kabupaten Bogor dan sisanya dari luar.

Selain itu, Bendung Katulampa di aliran Sungai Ciliwung, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami penyusutan drastis. Andi Sudirman, pengawas Bendung Katulampa, menuturkan bahwa kekeringan di Bendung Katulampa sudah dimulai sejak awal September lalu.

Ia mengungkapkan, jika pada awal September tinggi muka air di bendungan masih setinggi 20 sentimeter, saat ini sudah mencapai titik nol. Meski begitu, aliran air di Katulampa masih berkisar 2.500 liter per detik. Situasi kritis ditetapkan jika aliran air di bawah 2.000 liter per detik.

Andi menambahkan, jika hujan belum turun juga sepekan ke depan, dikhawatirkan debit Sungai Ciliwung semakin kecil dan tidak bisa dialirkan untuk irigasi. rep:mursalin yaslan/c84/antara ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement