Kamis 03 Nov 2016 18:00 WIB

Menjadikan Kalbar Sentra Produksi Bawang Merah

Red:

Saat berkunjung ke Kalimantan Barat (Kalbar), akhir Oktober, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menyempatkan diri mengunjungi lahan uji coba penanaman bawang merah di Ngabang, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Program ini digagas Gubernur Kalbar yang juga Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalbar, Frederika Cornelis. Lahan uji coba penanaman bawang merah ini memiliki luas lima hektare.

Penanaman bawang merah ini memang baru pertama kali dilakukan di tanah Kalbar. Hasilnya sangat menggembirakan. "Beliau (Frederika Cornelis) mendapat terobosan, khususnya di Kalbar. Ini adalah gagasan yang luar biasa dengan memulai menanam bawang. Hasilnya tidak main-main, bisa produksi 16 ton per hektare," kata Amran dalam panen bawang merah di lahan uji coba di Ngabang, Kalbar, Sabtu (22/10).

Amran mengatakan, Kalbar selama ini mengandalkan bawang merah dari Jawa Tengah. Hal tersebut membuat harga bawang di Kalbar mahal karena tingginya biaya distribusi. Harga bawang merah yang tinggi tersebut menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kalbar.

Amran menjelaskan, hasil penanaman bawang merah ini memiliki keuntungan luar biasa. Saat ini, harga bawang merah di Kabupaten Landak sekitar Rp 40.000 per kilogram sehingga dengan volume panen tersebut, petani mendapatkan omzet Rp 600 juta.

Dikurangi biaya produksi sebesar Rp 200 juta, maka keuntungan yang didapat bisa sebesar Rp 400 juta per hektare.

Dengan hasil yang sangat menggiurkan tersebut, lanjutnya, pemerintah  melalui Dinas Pertanian Pemprov Kalbar akan memberikan bantuan tanah seluas 100 hektare secara cuma-cuma untuk lahan penanaman bawang merah pada 2017 mendatang.

Ia meyakini, dengan hasil uji coba ini, tanah di Kalbar sangat cocok untuk penanaman bawang merah dan bisa menjadi sentra bawang merah nasional. Hasil penanaman bawang merah ini akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan di Kalbar.

"Kita harus mengarah persiapan lumbung pangan di perbatasan, seperti di Kalbar ini yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Saya yakin Kalbar bisa mandiri pangan," ujarnya.

Gubernur Kalbar Frederika Kornelis mengatakan, ia bersama PKK Kalbar akan berupaya menggerakkan masyarakat Kalbar untuk mau menanam bawang merah. Setiap bulannya, akan dicoba untuk mencetak lahan penanaman bawang merah.

"Apalagi, pak menteri bilang mau dibantu 100 hektare. Karena kalau orang desa itu nggak mau dia kalau belum lihat kerja nyata. Ternyata, memang bisa Kalbar ditanam bawang," kata Frederika menjelaskan.

Sebelum melakukan panen di lahan uji coba penanaman bawang merah di Kota Ngabang, Kabupaten Sanggau,  Amran Sulaiman terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Entikong, kecamatan di Sanggau yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Di Entikong, selain melakukan penanaman padi sistem hazton di Dusun Gunung Senyang, Desa Semanget, Amran juga menyempatkan untuk meninjau Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Entikong.

Menurutnya, keberadaan pos lintas batas sangat diperlukan dalam rencana program ekspor pangan dari Kalimantan Barat menuju Malaysia melalui jalur darat. Di dalam Pos Lintas Perbatasan RI-Malaysia terdapat petugas Bea dan Cukai dan Pos Karantina Kementan.

Saat meninjau pos tersebut, Amran juga didampingi Komisi IV DPR Daniel Johan, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis MH, Kasdam XII Tanjungpura Brigjen TNI Achmad Supriyadi, dan pejabat setempat lainnya.

Amran sempat mengelilingi pos lintas itu sambil berbincang dengan Kepala Pos Karantina Pertanian Faisyal Noer. Amran berpesan agar tidak ada pungutan liar (pungli) terhadap masyarakat Indonesia, khususnya Kalbar, yang akan melakukan pengiriman pangan atau ekspor ke Malaysia melalui pos lintas batas Entikong.

Bahkan, Amran tidak segan untuk mengancam akan langsung memecat pegawainya yang terlibat pungli di pos lintas batas negara tersebut. Ia menyebut ada enam orang petugas yang sudah dipecat karena terlibat pungli.

"Pesan saya satu, jangan ada pungli. Ada enam (petugas) kemarin kami copot, teman Anda itu. Enggak boleh, enggak ada kompromi dan harus dijaga," kata Amran menegaskan. Oleh Bilal Ramadhan  ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement