Jumat 23 May 2014 13:29 WIB

Cara Jenderal Agar Si Miskin Tertawa

Red:

oleh:Muhammad Iqbal/Mansyur Fakih--“Seorang pemimpin hendak nya berusaha membuat ma syarakat miskin bisa tertawa.” Wejangan dari sa lah satu senior itu masih terngiang di telinga Prabowo Subianto hingga kini. “Itu sederhana, tapi artinya dalam. Dia (masyarakat miskin) tertawa kalau kemiskinannya berkurang. Kalau Sau dara dukung saya, itu adalah misi saya karena kita ingin mengangkat bangsa ini men jadi bangsa yang sejahtera,” ujar Prabowo menghadiri acara silaturahim dan golf bersama purnawirawan TNI/Pol ri di Club House Golf Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/5).

Lebih lanjut dalam sambutannya, ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengingatkan nilai-nilai yang telah ditanamkan sejak masa pendidikan militer. Nilai-nilai yang dimaksud, yaitu cinta Tanah Air, cinta kemerdekaan, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara. “Semua tanpa pamrih. Dalam pengabdian ini, kita rela se gala-galanya untuk bangsa. Kita hanya menginginkan yang terbaik untuk bangsa kita,” kata Prabowo.

Turut hadir dalam acara sejumlah purnawirawan TNI/Polri itu, antara lain, mantan panglima TNI Laksamana (Purn) Widodo AS, mantan menteri Penerangan Letnan Jenderal TNI (Purn) Yunus Yosfiah, dan mantan wakil kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Cornel Simbolon.

Cornel Simbolon mengatakan pertemuan para purnawirawan TNI/Polri bertujuan untuk mengeratkan silaturahim. Menurutnya, pesta demokrasi yang tengah berlangsung akan lebih meriah jika silaturahim diperkuat. “Kita punya kebanggaan bersama bahwa di antara purnawirawan, adalah salah satu calon presiden. Saya yakin dengan silaturahim, semangat kita terbangun.”

Di mata sejumlah sejawatnya, Prabowo Subianto merupakan pribadi yang mengagumkan karena memiliki jiwa patriotik tinggi, pantang menyerah, dan memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan. Penilaian tersebut disampaikan oleh mantan kasum TNI Letnan Jenderal TNI (Purn) Suryo Prabowo dan mantan Asintel Pangkostrad Mayor Jenderal TNI (Purn) Djoko Susilo.

Selain itu, Suryo melanjutkan, Prabowo juga tipikal orang yang pan tang menyerah. Mental pantang menyerah itu tecermin dalam ber bagai prestasi yang diraihnya. “Dunia mengakui, tidak mudah me nak lukkan puncak tertinggi di Gunung Everest. Dengan tekad yang kuat pada 1997 Tim Nasional Indonesia terdiri atas Kopassus, Wa nadri, FPTI, dan Mapala UI yang diprakarsai Prabowo berhasil mengi bar kan merah putih di puncak Gunung Everest,” ujarnya menjelaskan.

Suryo juga menyatakan, Prabowo pun dikenal sangat perhatian pada kesejahteraan prajuritnya. Prabowo, ia mengungkapkan, memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal ini mungkin tidak banyak diketahui orang, tapi setiap prajurit yang pernah dipimpinnya pasti merasakan hal itu.

“Hingga saat ini, banyak prajurit mantan anak buahnya, terutama yang cacat karena membela merah putih, sampai sekarang dibantu dan bekerja di perusahaannya,” katanya.

Senada, Djoko Susilo mengatakan, Prabowo yang dikenalnya bu kan tipikal orang yang gampang digertak. Pada 1996 saat menjadi komandan Kopassus, Prabowo memimpin langsung operasi pembebasan sandera Mapenduma di Papua. Saat itu, diplomasi pembebasan sandera berlangsung alot dan menemui jalan buntu. Tidak jarang penyandera yang berada di atas angin menggertak.

“Akhir nya, operasi tersebut berhasil menyelamatkan nyawa 10 peneliti Ekspedisi Lorentz 95, tujuh orang di antaranya peneliti dari Inggris, Belanda, dan Jerman. Di kalangan pasukan elite dunia, nama Ko passus menjadi sangat harum dan disegani,” ujarnya mengenang.ed: muhammad fakhruddin

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737804
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement