SUKABUMI - Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mengincar suara masyarakat yang masuk dalam kategori massa mengambang atau swing voter. Massa mengambang ini menjadi rebutan kedua pasangan calon untuk memaksimalkan perolehan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, menilai, pemenang Pilpres 2014 akan sangat ditentukan oleh suara masyarakat yang belum menentukan pilihan (undecided voters). "Pemilih loyal kedua capres saat ini sudah mantap dengan pilihannya (tidak akan beralih), jadi siapa pun yang bisa menarik hati undecided voters akan menang dalam pilpres ini," kata Tantowi, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, pihaknya optimistis akan mampu menarik hati dan kepercayaan undecided voters karena selama ini tim Prabowo-Hatta tidak pernah berupaya melakukan kampanye negatif. "Kampanye-kampanye positif yang tidak menyerang, kami yakini akan mampu memenangkan hati mereka," ujar Tantowi.
Juru Kampanye Nasional Pemenangan Prabowo-Hatta Heri Gunawan mengatakan untuk mendulang suara dari massa mengambang tersebut pihaknya terus memperkuat kekuatan para relawan pasangan calon kepala negara yang diusung enam partai politik ini, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Fahmi, mengatakan, banyaknya kampanye hitam yang menyudutkan Prabowo-Hatta tidak akan memengaruhi elektabilitas pasangan nomor urut satu ini.
Selain itu, pihaknya juga tidak akan melawan atau menyebarkan kembali kampanye hitam karena masyarakat sudah pintar dan tidak mudah terpengaruh oleh kampanye hitam yang belum tentu kebenarannya.
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bertekad membidik para pemilih yang belum menentukan pilihannya pada pilpres tahun ini. Dia mengaku memiliki strategi khusus dalam mendulang suara massa mengambang meski partai koalisi yang mendukungnya terkesan lamban dalam memulai serangan pada target pemilih. Hal itu, menurut Jokowi, memang strategi yang digunakan oleh kubunya untuk memenangkan pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
Selain kekuatan partai, gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut mengatakan, dia juga telah menggerakkan kekuatan relawan. Jokowi memiliki ratusan relawan yang siap bergerak di seluruh wilayah dan menggunakan media sosial.
Jokowi pun mengaku optimistis strategi tersebut bisa membuatnya meraih kursi RI-1. Meski demikian, dia enggan menyombongkan diri dengan menyebut persentase suara yang kira-kira bisa diraih. "Saya tidak mau takabur. Lihat saja nanti 9 Juli," ujar dia.
Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, menyatakan, pemilih yang belum menentukan pilihan atau undicided voters akan diperebutkan oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2014.
Dimas mengatakan, ketatnya persaingan di antara kedua kubu membuat masing-masing akan memperebutkan undecided voters dan pemilih yang masih bisa berubah pilihan politiknya.
rep:halimatus sa'diyah/antara ed: muhammad fakhruddin