Mahfud MD mengundurkan diri dari ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa beberapa jam sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil Pemilihan Presiden 2014. Kendati demikian, Mahfud menegaskan, dia tetap berada dalam barisan Prabowo-Hatta.
Bahkan, dia berjanji tidak akan keluar dari kubu pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih itu. Berikut wawancara wartawan Republika Mas Alamil Huda dengan pria berdarah Madura itu:
Foto:Raisan Al Farisi/Republika
Mahfud MD
Anda memutuskan mengundurkan diri sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta setelah ketetapan KPU. Apa alasannya?
Karena saya adalah ketua Tim Kampanye Nasional. Tugas tim (kampanye nasional) sudah selesai kalau hasil pemilu telah ditetapkan KPU. Maka, saya mengembalikan mandat per 22 Juli. Kalau sekarang jalur hukum yang di MK bukan wilayah tim kampanye, tapi tim lain.
Apa makna pengunduran diri itu bagi Anda?
Berdasar ketetapan KPU saya merasa gagal untuk mencapai kemenangan. Artinya, gagal sebagai fakta di keputusan KPU.
Apakah itu Anda sampaikan langsung ke Prabowo?
Ya, saya sampaikan. Dan, Pak Prabowo kaget waktu itu. Beliau bilang, "Saya tau sendiri Pak Mahfud tidak gagal, kalau Pak Mahfud tidak keberatan saya minta Pak Mahfud untuk tetap memimpin tim". Tapi saya tahu diri, saya tetap mengembalikan mandat dan insya Allah saya tidak keluar dari Prabowo-Hatta. Saya masih ada di barisan Prabowo-Hatta.
Mengapa Anda tidak ikut meneruskan perjuangan ke MK kalau seperti itu?
Sebab, nanti bisa timbul macam-macam interpretasi. Bisa timbul gap psikologis karena saya juga sebagai mantan ketua MK. Jadi, itu diurus tim hukum sendiri.
Menurut Anda, apa saja faktor yang menyebabkan Prabowo-Hatta kalah dari hasil rekapitulasi KPU?
Saya tidak tau. Kita semula yakin menang. Masa kampanye selama enam minggu kita terus menunjukkan tren yang positif, naik signifikan. Itu karena kerja sama tim yang ada di Koalisi Merah Putih. Tapi kemudian, terjadi perubahan di akhir-akhir (masa kampanye).
Sebagian pihak menilai Anda bergabung dengan Prabowo karena merasa PKB ingkar janji. Bagaimana pendapat Anda?
Hehe… Saya ndak nanggapi itu. Sudah terlalu banyak orang yang menanggapi hal itu. Yang jelas ada alasan fundamental yang bersumber dari ideologi dan konstitusi. Itu semua demi kebaikan bangsa dan negara, menurut saya. Dan, itu tidak bisa dikemukakan ke publik dengan bahasa yang sederhana melalui pers.
Apakah Anda menyesal pernah menjabat sebagai ketua tim pemenangan Prabowo?
Saya tidak pernah menyesal.
Bagaimana Anda melihat peran Anda dalam pemerintahan Jokowi-JK nantinya?
Nanti sajalah. Masih ada sidang MK. Kita tunggu itu saja dulu. ed: ratna puspita