Kemenangan Kosta Rika kontra Italia masih menjadi buah bibir para pencinta sepak bola. Pasalnya, Kosta Rika di atas kertas boleh dikata kalah segalanya dari Italia yang sudah mengoleksi empat titel dunia.
Namun, Kosta Rika berhasil memutar segara ramalan dengan berhasil menang 1-0 sekaligus memastikan tiket lolos ke perdelapan final. Publik dunia pun terkejut atas hasil ini. Sebab, tak ada satu pun pihak yang menjagokan Kosta Rika mampu lolos dari grup yang dihuni tim macam Inggris, Uruguay, dan Italia.
Induk sepak bola dunia, FIFA, juga seakan tak percaya atas prestasi fenomenal Kosta Rika. Seusai laga kontra Italia, FIFA sampai perlu menyelidiki lebih jauh kemenangan negara dari Zona Concacaf itu.
Bila normalnya FIFA memeriksa urine dua pemain per tim seusai pertandingan, maka untuk Kosta Rika nyaris semua pemainnya harus menjalani pemeriksaan doping. Total tujuh pemain tim berjuluk El Sale itu harus menjalani pemeriksaan doping selama beberapa jam seusai laga melawan Italia.
Tindakan FIFA ini sontak menimbulkan kritik. Badan sepak bola dunia ini seakan menaruh kecurigaan atas prestasi tim dari negara kecil itu.
Kubu Kosta Rika pun langsung bereaksi keras atas diperiksanya tujuh pemain mereka. "Kami menerima atas prosedur FIFA, tapi kami ingin penjelasan yang logis mengapa sampai banyak sekali pemain kami yang diperiksa," kata presiden Federasi Sepak Bola Kosta Rika Adrian Gutierrez, seperti dikutip the Guardian.
Kecaman keras juga datang dari legenda sepak bola dunia Diego Maradona. Pemain yang terkenal dengan gol tangan Tuhan itu memang sudah lazim dengan tes doping saat Piala Dunia.
Maradona malah pernah ketahuan mengonsumsi zat yang dilarang saat tes doping di Piala Dunia 1994. Namun, khusus pada momen pemeriksaan pada Kosta Rika ini, Maradona menilai FIFA sudah keterlaluan.
Menurutnya, FIFA memang tak ingin negara kecil seperti Kosta Rika berprestasi. "Sebab, mereka takut kehilangan sponsor jika tim kecil lolos, sedangkan tim besar bertumbangan. Itulah motif mereka (FIFA)," kata Maradona, seperti dikutip La Gazzetta Dello Sport, kemarin.
Maradona pun balik mempertanyakan FIFA mengapa kebijakan serupa tak diterapkan kepada negara seperti Jerman, Brasil, atau Belanda. Bagi Maradona, FIFA telah berlaku diskriminatif dan dikontrol oleh kepentingan pemodal. "Mengapa pula pada saat yang sama mereka tak memeriksa tujuh pemain Italia?" kritik Maradona.
FIFA sendiri langsung mengklarifikasi tudingan miring atas tes doping itu. Menurut FIFA, sejatinya tes itu adalah prosedur biasa. Khusus pada pemain Kosta Rika, FIFA mengatakan bahwa lima pemainnya belum melakukan tes doping yang jadi prasyarat sebelum turnamen.
Menurut aturan, 90 persen dari pemain yang akan tampil di Piala Dunia harus menjalani tes doping sebelum Piala Dunia. "Jadi, lima pemain Kosta Rika hanya menjalani prasyarat tes yang sebelumnya belum mereka lakukan. Ini prosedur normal," kata juru bicara FIFA.
Internal tim Kosta Rika tidak terlalu ambil pusing dengan langkah kontroversial FIFA. Pelatih Kosta Rika Jose Luis Pinto menyatakan, pemainnya siap setiap saat menjalani tes uji doping.
"Kalau FIFA mau, mereka bisa melakukan tes pada 11 pemain kami di lapangan. Bahkan, saya pun siap di tes," sindir sang pelatih.ed: abdullah sammy