FORTALEZA -- Belanda akhirnya lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan Meksiko secara dramatis pada pertandingan babak 16 besar yang berlangsung di Estádio Governador Plácido Aderaldo Castelo, Senin (30/6) dini hari WIB. Melalui eksekusi penalti pada menit-menit terakhir, Klaas-Jan Huntelaar memastikan kemenangan De Oranje 2-1 sekaligus mengantarkan skuat Louis van Gaal itu ke babak perempat final menantang Kosta Rika.
Kemenangan Belanda tersebut berbau keberuntungan. Hingga tiga menit menjelang berakhirnya waktu normal babak kedua, Belanda sebenarnya masih tertinggal Meksiko berkat gol yang diciptakan Giovani dos Santos tiga menit selepas jeda. Apalagi, penampilan kiper Guillermo Ochoa di bawah mistar gawang Meksiko bener-benar membuat para pemain Belanda sempat merasakan frustasi.
Selepas jeda cooling break, Van Gaal melakukan pergantian pemain untuk menambah daya serang. Robin van Persie yang terlihat kelelahan ditarik keluar pada menit ke-76 dan digantikan Huntelaar. Pergantian ini ternyata membuahkan hasil. Memanfaatkan kemelut di depan gawang, Huntelaar mengirimkan umpan kepada Wesley Sneijder yang berdiri bebas di depan gawang. Dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti, eks pemain Inter Milan ini tanpa ampun menaklukan Ochoa.
Gol ini sekaligus menjadi awal dari kebangkitan Belanda. Selang enam menit atau saat laga memasuki injury time, Arjen Robben dijatuhkan di areal terlarang oleh kapten Meksiko, Rafael Márquez. Huntelaar yang ditunjuk sebagai eksekutor pun sukses melaksanakan tugasnya setelah tendangan mendatarnya ke pojok kanan gawang kembali menaklukkan Ochoa.
Menanggapi kemenangan timnya, Van Gaal memberikan apresiasi yang besar kepada anak asuhnya pada laga tersebut. Mantan pelatih Bayern Muenchen ini menilai para pemain Belanda sangat fokus dan percaya diri meskipun tertinggal terlebih dahulu. "Mereka tidak pernah berhenti berjuang, tetap fokus, dan menunjukkan permainan yang fantastis. Kami sangat bersyukur atas kerja keras yang terbayarkan pada laga ini," ujarnya dilansir laman resmi FIFA, Senin.
Sementara itu, pelatih Meksiko Miguel Herrera sangat menyayangkan kekalahan yang dialami timnya. Pelatih berusia 46 tahun ini mengakui kelengahan yang dialami anak asuhnya pada menit-menit terakhir. "Kami bermain dengan sangat bagus, lalu tim kami bertahan dan sedikit lengah pada akhir pertandingan. Mereka (Belanda) mengambil kesempatan itu dan menghukum kami." ujar Herrera kepada Sky Sports
"Dalam masalah kondisi fisik, kami tidak pernah mengalami masalah. Kami berjuang hingga akhir dan di mata saya para pemain sudah menunjukkan penampilan yang luar biasa" katanya menambahkan.
Hal senada diungkapkan pencetak gol Meksiko, Giovani dos Santos. Mantan pemain Barcelona ini mengaku kecewa karena kerja keras mereka hilang dalam sekejap. "Dalam lima menit, semua kerja keras kami menjadi sia-sia. Kami tak seharusnya menyalahkan diri kami, inilah sepak bola. Kami harus belajar untuk kalah dan pergi dengan kepala tegak," ujar Dos Santos.
Kekalahan itu membuat Meksiko untuk keenam kalinya berturut-turut gagal melaju ke perempat final Piala Dunia. Dalam enam turnamen sebelumnya, dimulai sejak 1994, tim berjuluk El Tricolor itu juga selalu mentok pada perdelapan final. Terakhir, mereka mampu melaju ke perempat final pada 1986 saat Piala Dunia digelar di negara mereka. reop:c79 ed: fernan rahadi