JAKARTA -Sinyal positif dari Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin membuka peluang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk menjabat lagi pada kabinet mendatang. Lukman dinilai representasi dari Nahdlatul Ulama (NU) da lam kabinet Jokowi-JK dan punya rekam jejak positif.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, koalisi pendukung pemerintah Jokowi-JK juga membutuhkan peran dari Partai Persatuan Pem ba ngunan (PPP) agar memperkuat pemerintahan.
"Kebetulan Lukman dianggap punya reputasi positif, posisinya sebagai menteri agama saat ini cukup posisif sehingga peluang cukup tersedia," kata Arie saat dihubungi Republika, Jum at (5/9).
Menurutnya, meskipun PPP secara formal mendukung Prabowo Subianto dalam Koalisi Merah Putih, namun sejak awal ada perbedaan pendapat untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014. "Kalau misalnya Lukman bisa diambil, makin terbuka peluang PPP untuk berga bung dalam pemerintahan Jokowi," ujar nya.
Arie juga memperkirakan Lukman mau menjadi menteri dalam kabinet Jokowi. Sebab, lanjut dia, Lukman telah memberikan sinyal dengan mundur dari pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 dengan dalih ingin melanjutkan tanggung jawab di Kementerian Agama.
Pengamat politik Universitas Paramadina Malik Gismar mengatakan, PPP sampai saat ini masih melakukan negosiasi politik di internal terkait arah politik PPP dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, jika ada kader PPP yang ditawarkan posisi menteri oleh Jokowi-JK maka akan menguntungkan PPP.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan tanggapan perihal sinyal positif yang diberikan oleh Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Lukman mengaku belum memikirkan jabatan yang akan diembannya di kemudian hari. "Fokus saya sekarang menyelesaikan amanah ini. Harus saya tuntaskan sekarang. Saya tidak ingin konsentrasi terpecah dengan yang lain," ujar Lukman.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini menambahkan, wacana yang diapungkan oleh Tim Transisi Jokowi-JK, se penuhnya menjadi kewenangan tim. "Tapi yang jelas, saya sendiri harus fokus sampai berakhirnya KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) Jilid II," kata Lukman. rep: Muhammad Iqbal/c83/c87, ed: muhammad fakhruddin