Selasa 02 Aug 2016 14:00 WIB

Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS: Masyarakat Optimistis

Red:

Inflasi Juli disumbang kenaikan biaya transportasi, tapi masyarakat bisa menjangkaunya. Ini sinyal daya beli membaik?

Menurut saya, daya beli masyarakat memang lumayan stabil. Artinya, belum terjadi gangguan yang cukup berarti terhadap daya beli. Memang harga tiket (biaya transportasi) naik, kan karena demand yang tinggi saat musim mudik Lebaran.

Jadi, intinya kalau demand atau permintaan naik, kan harga naik. Pada Lebaran, setiap tahun selalu berulang seperti itu. Jadi, kalau dari segi daya beli, ya, menurut saya, cukup stabil dan bertahan. Kalau melihat indikator yang lain, masyarakat juga optimistis sehingga mereka berlibur dan mudik tidak ada kekhawatiran.

Faktornya apa saja yang memicu perbaikan daya beli?

Pertama, inflasi. Asumsi kalau penghasilan mereka stabil, kalau inflasi kecil, daya beli akan naik walaupun penghasilan tetap. Sekarang inflasi relatif kecil. Kalau mereka penghasilannya sebagian tetap, ya ada kenaikan daya beli.

Kami indikasikan, daya beli intinya tetap terjaga. Karena, yang orang selalu khawatirkan ada penurunan daya beli. Jadi, menurut kami, tidak ada penurunan. Yang terutama yang menolong daya beli sangat terjaga adalah penurunan harga BBM.

Kalau harga BBM turun, daya beli semua orang bisa 50 persen naik. Itu yang menolong. Itu blessing in disguise terhadap daya beli kebanyakan orang Indonesia.

Jadi belum bisa dibilang daya beli masyarakat naik?

Kita lihat. Tanggal 5 (Agustus) kami akan umumkan PDB, pertumbuhan ekonomi. Kalau inflasi kan sudah kecil. Pertumbuhan ekonomi juga bagus, itu sudah ada indikasi daya beli akan naik. Kalau dari indikasi, beberapa sektor juga terlihat sudah bagus.

Manufaktur tumbuh lebih dari lima persen. Transportasi di atas 10 persen. Kalau dari dua sektor itu, sudah bagus. Kelihatannya untuk ekspor sudah muncul. Perdagangan internasional memang relatif lebih rendah dibanding 2015 untuk semester satu, itu kita tunggu untuk semester dua.

Sektor pertanian kemungkinan ada peningkatan produksi pada kuartal kedua. Harga gabah sudah turun. Pertanian bagus. Pertambangan bagus.

Ada kaitannya dengan paket ekonomi yang sudah diluncurkan pemerintah?

Itu tidak langsung ke masyarakat. Pasti ke pengusaha dulu. Saya ikut tim evaluasi untuk paket ekonomi. Industri manufaktur sedang besar kan, growth paling tinggi. Lalu, yang mendorong kalau yang terkait dengan masyarakat yang mikro kecil.

Yang paling terlihat dampak ke masyarakat ya tekstil dan pakaian jadi. Itu yang alami pertumbuhan tinggi. Paket itu kemudahan kemudahan itu untuk industri tekstil dan pakaian jadi, baik sedang atau kecil. Selain itu, yang semua dapat manfaat adalah industri makanan, mau industri besar, sedang, atau mikro.

Kabinet alami perombakan, ada dampaknya?

Pak Mendag kan pemain dan pelaku ya, dia businessman. Bu Menkeu juga tidak perlu dipertanyakan lagi sehingga sinergi bisa cepat terjadi untuk kendalikan ekonomi yang tancap gas. rep: Sapto Andika Candra ed: Ferry Kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement