AMSTERDAM — Usai menerima penghargaan dari Kerajaan Belanda karena kontribusinya di dunia sepak bola, Louis van Gaal memutuskan pensiun pada Selasa (17/1). Ucapannya tidak akan kembali ke lapangan untuk membesut sebuah tim langsung jadi kabar yang cepat menyebar.
Lantas apa alasan pelatih yang selalu memberikan trofi kepada tim yang dilatihnya ini pensiun? Keluarga adalah jawabannya. Van Gaal ingin menarik diri dari kesibukan melatih di lapangan hijau. Pria berusia 65 tahun ini mengatakan, akhir-akhir ini keluarganya memerlukan dirinya untuk ada di tengah-tengah mereka.
Terakhir, Van Gaal sibuk menemani salah satu anak perempuannya yang baru kehilangan orang tercinta. Menantu Van Gaal wafat bulan lalu dan membuat keluarga anak perempuannya perlu mendapatkan perhatiannya.
"Saya bisa saja kembali ke lapangan dan mengambil pekerjaan, tapi ada beberapa masalah terjadi di keluarga saya dan saya pikir saya tahu mana yang harus diutamakan," kata Van Gaal dikutip dari the Telegraph.
Kini, eks pelatih Barcelona, Bayern Muenchen, Manchester United, Ajax Amsterdam, serta timnas Belanda itu mengaku sudah bulat atas langkahnya meninggalkan lapangan hijau. Meskipun sang meneer mendapat tawaran melatih sebuah klub di Asia dengan bayaran 44 juta euro untuk tiga musim atau sekitar Rp 630 miliar.
"Setelah yang terakhir, Manchester United, saya rasa saya akan berhenti. Lalu saya pikir itu akan jadi semacam cuti panjang, tapi sekarang saya pikir tak akan kembali lagi melatih," kata pria bernama lengkap Aloysius Paulus Maria van Gaal ini.
Van Gaal tak melatih tim manapun sejak dipecat Manchester United pada akhir musim lalu. Dia mampu memberikan trofi Piala FA bagi the Red Devils yang kala itu sedang limbung karena menjalani masa transisi usai ditinggal Sir Alex Ferguson.
Berakhirlah petualangan Van Gaal selama tiga dekade berperan sebagai juru taktik. Ia mulai bersentuhan dengan papan strategi tim sejak menjadi asisten manajer di AZ Alkmaar pada 1986-1988. Kemudian, Van Gaal menimba ilmu di mantan klubnya, Ajax Amsterdam, masih sebagai tangan kanan pelatih. Terhitung 1991-1997, ia memulai perjalanan karier sebagai pelatih tim utama di Ajax Amsterdam.
Tangan dingin Van Gaal sebagai pelatih sudah terbukti di lapangan hijau. Di Benua Eropa, Van Gaal sukses saat menukangi Barcelona (1997-2000), AZ (2005-2009), Bayern Muenchen (2012-2014), dan Manchester United (2014-2016).
Van Gaal mengoleksi 20 trofi kejuaraan di berbagai ajang kompetitif, termasuk Liga Champions 1994-1995 bersama Ajax Amsterdam. Adapun trofi juara pamungkas yang direngkuh Van Gaal adalah Piala FA 2015-2016 bersama skuat Manchester United.
Kapasitas Van Gaal sebagai pelatih bukan hanya di level klub, melainkan juga tim nasional. Ia sempat memoles timnas Belanda selama dua periode (2000-2002, 2012-2014). Prestasi terbaik Van Gaal bersama De Oranje adalah mencapai peringkat ketiga di Piala Dunia 2014 lalu. rep: Gilang Akbar Prambadi/antara, ed: Citra Listya Rini
BIODATA
Nama Lengkap : Aloysius Paulus Maria van Gaal
Tanggal Lahir : 8 Agustus 1951
Tempat Kelahiran : Amsterdam, Belanda
Karier Kepelatihan
1986–1988 AZ (asisten pelatih)
1988–1991 Ajax (asisten pelatih)
1991–1997 Ajax
1997–2000 Barcelona
2000–2002 Belanda
2002–2003 Barcelona
2005–2009 AZ
2009–2011 Bayern Muenchen
2012–2014 Belanda
2014–2016 Manchester United
Sumber: Wikipedia