Rabu 18 Jun 2014 15:00 WIB

Cara Swasta Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Red:

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas telah memacu berbagai pihak untuk lebih agresif  megampanyekan pentingnya budaya di jalan jalan raya. Sasarannya, bukan hanya masyarakat umum atau komunitas, melainkan juga ke sekalah-sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga ALTA.

Astra Honda Motor (AHM) turut prihatian terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan sepeda motor. Sebagai tanggung jawab sosialnya atas kondisi tersebut, produsen kendaraan roda dua ini mempersiapkan ratusan instruktur safety riding. Mereka nantinya akan disebar ke seluruh daerah guna mengampanyekan tertib berlalu lintas di jalan raya.

Sebagai langkah menuju ke arah sana, AHM, pekan lalu menggelar 'Astra Honda Safety Riding Instructors' Competition (AH-SRIC) di Bandung, Jawa barat. Sebanyak 38 instrtuktur safety riding dari 29 main dealer Honda se-Indonesia serta 42 advisor safety riding dari  komunitas Honda terbaik terlibat dalam kegiatan yang  berlangsung selama dua hari itu.

"Kegiatan ini sebagi salah satu implemetasi tanggung jawab sosial perusahaan di bidang keselamatan berkendara di Tanah Air," ujar GM Marketing Planning and Analysis AHM Agustinus Indraputra.

Yang menarik dari kompetisi ini adalah keterlibatan sembilan instrtuktur wanita. Para peserta ini merupakan hasil seleksi dari 19 instruktur wanita yang sudah tersertifikasi kemampuannya oleh AHM.

Mereka ini nantinya diharapkan selain menjadi duta keselamatan berkendara juga aktif melakukan penyuluhan akan pentingnya menjalankan budaya tertib berlalu lintas.

Sebenarnya, kata Indraputra, para instruktur wanita ini sebelumnya telah aktif mengampanyekan budaya berlalu lintas di daerah masing-masing. Mereka mendatangi TK guna memperkenalkan dan menjelaskan manfaat dan pentingnya tertib berlalu lintas. "Kalau di TK tentu cara penyampaian pesannya akan lain dengan jika mereka berhadapan dengan siswa SMU atau masyarakat umum," ujarnya.

Para instruktur dan advisor safety riding ini merupakan ujung tombak dalam mengampanyekan keselamatan berkendara di masyarakat. "Oleh karena itu, kompetisi ini kami harapkan dapat terus meningkatkan kompetensi mereka. Kami punya prinsip ‘No Sales without Safety’," ujar Indraputra.

Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Polda Jawa Barat AKBP Syahrul Hatta mengatakan, kampanye keselamatan berlalu lintas harus sedini mungkin dilakukan. Untuk itu, pihaknya dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jabar telah menyusun kurikulum terib berlalu lintas sebagai materi pelajaran. "Ke tingkat TK, SD, SMP, dan SMU kita sudah mulai berkampanye," katanya di sela-sela  acara Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AH-SRIC), pekan lalu.

Ia menilai, keterlibatan pihak swasta dalam mengampanyekan budaya berlalu lintas sangat diharapkan karena merupakan tanggung jawab semua pihak. "Kecelakaan lalu lintas memang belum pada taraf yang sangat mengkhawatirkan, tapi ini harus diminimalisasi, salah satunya dengan menggiatkan kampanye," ujarnya. ed: khoirul azwar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement