Jumat 13 Jun 2014 14:00 WIB

Pemerintah Lelang Sukuk Rp 1,5 Triliun

Red:

JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan lelang penjualan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara berbasis proyek. Target indikatif lelang SBSN ini adalah sebesar Rp 1,5 triliun.

Ada dua seri sukuk yang akan dilelang, yaitu seri PBS005 (reopening) dan PBS006 (reopening). Pemerintah juga akan melelang sukuk negara dengan seri SPN-S 04122014 (reopening) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014. "Lelang akan dilaksanakan pada 17 Juni 2014," tulis pernyataan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Kamis (12/4).

Seri SPN-S 04122014 menawarkan imbalan diskonto dengan tanggal jatuh tempo pada 4 Desember 2014. Underlying asset adalah BMN berupa tanah dan bangunan.

Sementara, Seri PBS005 memberi imbalan 6,75 persen dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2043. Seri PBS006 memberi imbalan 8,25 persen dengan tanggal jatuh tempo 15 September 2020. Underlying asset kedua seri sukuk ini berupa proyek dalam APBN 2014.

Peserta lelang terdiri atas perbankan dan perusahaan sekuritas. Bank yang mengikuti lelang adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Panin Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Citibank NA, PT Bank Negara Indonesia Syariah, PT Bank Central Asia Tbk, dan Deutsche Bank AG.

Perusahaan sekuritas yang mengikuti lelang, di antaranya, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, PT Bahana Securities. Tanggal setelmen ditetapkan pada 19 Juni 2014.

Kepala Cabang Sentra Investasi Danareksa (SID) Semarang Melcy RS Makarawung mengatakan jumlah penjualan obligasi yang diterbitkan pemerintah mengalami peningkatan untuk menutup anggaran belanja negara yang mengalami defisit.

"Selama dua bulan terakhir, yaitu April dan Mei proporsi penerbitan obligasi negara mengalami peningkatan sebesar 34 persen dari target awal Rp 205 triliun menjadi Rp 274,7 triliun," ujarnya di Semarang, Selasa (10/6).

rep:friska yolandha/antara ed: irwan kelana

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement