Ada yang berbeda pada upacara peringatan hari ulang tahun ke 69 TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/4/2015) lalu. Upacara yang diikuti 2.140 pasukan TNI AU itu tidak dihadiri Presiden Joko Widodo yang lebih memilih menghadiri Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Bali.
"Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak hadir, karena sedang dinas luar negeri ke Libanon. Sehingga upacara dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto.
Kendati tidak dihadiri pre siden dan panglima TNI, na mun acara yang dilakukan se cara sederhana, tidak me ngurangi semangat prajurit TNI AU. "Kita harus menjadi bagian mencari solusi pemecahan ma salah yang substantif dan me nyentuh akar permasalahan bang sa dan negara," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna.
Ia berharap Angkatan Udara bisa memunculkan pemikiran, inspirasi baru membawa upaya baru lebih baik untuk ke depan. Menurut Marsekal Agus diperlukan revolusi mental dalam interoperabilitas (kemampuan bekerja dalam beberapa hal sekaligus) pada tataran internal.
"Ini bagus karena menyesuaikan program yang telah dicanangkan pemerintah dalam konteks ini. Ke depan, kita tidak boleh bermain-main da lam pada wilayah inkonsistensi dalam membangun postur TNI yang handal," kata dia Ya, TNI Angkatan Udara mempunyai fungsi pertahanan dan menegakkan hukum udara nasional dan internasional yang dilaksanakan oleh beberapa komando utama (kotama), terutama kotama tempur TNI AU yang terdiri dari Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas.
Tak dapat dipungkiri, Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas adalah tiga komando utama pelaksana tem pur TNI AU dalam melak sa nakan operasi udara, baik se cara mandiri maupun beker ja sama dengan kotama operasi lain nya. Validasi organisasi sa ngat segera diperlukan, kare na tuntutan perubahan ling kung an strategis pada masa kini mau pun mendatang de ngan cara menyatukan kotama-kotama TNI AU yang terpisah se cara administrasi, tetapi mem punyai tujuan yang sama yaitu mendukung tugas TNI AU.
Menurut rencana, TNI AU akan melakukan restrukturisasi atau validasi Kotama Tempur. Sumber Republika meng ung kap kan, validasi akan dikem bang kan, sebagai berikut: Pang lima Komando Operasi Udara (Koopsud) dipimpin pang lima berpangkat marsekal madya (bintang tiga).
Komando Tempur Udara (Air Combat Command). Komando Pertahanan Udara (Kohanud) dipimpin panglima ber pangkat marsekal muda (bintang dua): Kosekhanudnas I/II/III/IV, masing-masing di pim pin panglima berpangkat marsekal pertama (bintang sa tu): Wing/Resimen 100 Per tahanan Udara Rudal Jarak Jauh Paskhas, Wing 100 terdiri dari: Satu Detasemen Khusus Rudal (Densus Rudal) Paskhas Perisai Udara Istana Negara, dan Yon 101 hingga Yon 104 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas IV.
Wing 200 Radar, Wing 300 Tempur Sergap, Wing/Resimen 400 Perta hanan Udara Titik Rudal Jarak Pendek Paskhas. Komando Serangan Udara (Ko serud) dipimpin panglima berpang kat marsekal muda. Divisi Serangan Udara dipim pin panglima bintang satu. Meliputi Wing Tem pur Strategis plus Pembom, dan Wing Tempur Taktis.
Jenderal Paskhas
Divisi Parako PPRC Pas khas dipimpin komandan ber pangkat brigadir jenderal Pas khas. Meliputi Brigade Parako PPRC 1/2/3 Paskhas, Resimen Bantuan Tempur Paskhas, dan Resimen Bantuan Adminis trasi Tempur Paskhas.
Sat Bravo 90 Paskhas Anti Teror dipimpin komandan berpangkat kolonel. Den Matra 1/2/3 Paskhas. Komandan Detasemen berpangkat letkol. Komando Dukungan Udara (Ko dukud) dipimpin panglima ber pang kat marsekal muda. Meliputi: Wing Angkut Berat, Wing Angkut Se dang, Wing Angkut Ringan, Wing Intai, dan Wing VVIP/VIP.
Komando Wilayah Udara/ Kowilud atau Teritorial Udara. Komando Wilayah Udara I (Teritorial Udara NKRI bagian Barat) Medan, Sumut. Dipimpin Pangkowilud I berpangkat marsekal muda. Meliputi La numa (Pangkalan Udara Utama) Pekanbaru, dan Lanuma Medan, serta Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud I. Komando Wilayah Udara II (Teritorial Udara NKRI bagian Tengah) Surabaya, Jatim. Lanuma Supadio Pontianak , dan Satkamhanlan Kowilud II wila yah Kalimantan.
Lanuma Halim PK Jakarta. Satkamhanlan Kowilud II wilayah Ibukota. Lanuma Atang Senjaya Bogor. Kowilud II wilayah Jawa Barat. Lanuma Adi Sucipto Yogya karta. Satkamhanlan Kowi lud II Jawa Tengah. Lanuma ABD Saleh Malang. Satkamhanlan Kowilud II Jawa Timur.
Komando Wilayah Udara III (Teritorial Udara NKRI bagian Timur) Makassar Sulawesi. Lanuma Hassanudin Sulawesi Selat an. Satkamhanlan Kowilud III wilayah Sulawesi sekitarnya.
Lanuma Jayapura Papua. Lanuma Ngurah Rai Bali. Satkamhanlan Ko wilud III wilayah Nusa Teng gara. Resimen Pertahanan Pangkal an Paskhas (Menhanlan Paskhas).
Komando Korps Pasukan Khas dipimpin komandan jenderal ber pangkat mayor jenderal TNI Paskhas (Psk).
Komando Pemeliharaan dan Materiil TNI AU dipimpin mar sekal muda. Komando Pendidikan TNI AU dipimpin komandan bin tang dua.
***
Dirgantara 1
Berdasarkan Maklumat Pemerintah 5 Oktober 1945, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan peningkatan dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Panglima TKR dijabat Jenderal Soedirman dan Markas Besar Umum TKR dipimpin oleh Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum TKR.
Dalam organisasi Markas Besar Umum TKR, dibentuk organisasi TKR Jawatan Penerbangan. Soerjadi Soerjadarma diangkat sebagai Kepala TKR Jawatan Penerbangan. Pada 23 Januari 1946, TKR diubah namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Kemudian berdasarkan Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD tahun 1946, pada 9 April 1946, pemerintah meningkatkan status TKR Jawatan Penerbangan dengan membentuk Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI-AU), yang kedudukannya sejajar dengan TRI Angkatan Darat dan TRI Angkatan Laut.
Dalam penetapan tersebut juga ditetapkan, Pimpinan Tertinggi TRIAU adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman, dan Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf TRI Angkatan Udara.
Setelah Tentara Republik Indonesia (TRI) berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), maka secara otomatis, TRI-AU berubah nama menjadi TNI-AU dan Soerjadi Soerjadarma tetap menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Pada masa Kabinet Dwikora I hingga Kabinet Dwikora III (1962- 1967), nama jabatan Kepala Staf Angkatan Udara diubah menjadi Menteri/Panglima Angkatan Udara.
Daftar Kepala Staf TNI Angkatan Udara di bawah ini adalah daftar para pejabat yang menjadi pimpinan di Markas Besar TNI Angkatan Udara. Pejabat ini disebut sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).
Oleh Selamet Ginting
DAFTAR NAMA KEPALA STAF TNI AU
NO NAMA/LULUSAN PERIODE
1. Laksamana Udara 9 April 1946—19 Januari 1962
Soerjadi Soerjadarma
2. Laksamana Madya Udara 19 Januari 1962—24 November1965
Omar Dani
3. Laksamana Muda Udara 27 November1965—31 Maret 1966
Sri Mulyono Herlambang
4. Laksamana Udara 31 Maret 1966—10 November1969
Roesmin Noerjadin
5. Marsekal TNI 10 November 1969—28 Maret 1973
Soewoto Sukendar
6. Marsekal TNI 28 Maret 1973—4 Juni 1977
Saleh Basarah
7. Marsekal TNI 4 Juni 1977—26 November1982
Ashadi Tjahjadi
8. Marsekal TNI 26 November 1982—11 April 1986
Soekardi
9. Marsekal TNI 11 April 1986—1 Maret 1990
Oetomo
10. Marsekal TNI 1 Maret 1990—23 Maret 1993
Siboen Dipoatmodjo
11. Marsekal TNI 23 Maret 1993—15 Maret 1996
Rilo Pambudi (AAU 1965)
12. Marsekal TNI 15 Maret 1996—3 Juli 1998
Sutria Tubagus (AAU 1967)
13. Marsekal TNI 3 Juli 1998—25 April 2002
Hanafie Asnan (AAU 1969)
14. Marsekal TNI 25 April 2002—23 Februari2005
Chappy Hakim (AAU 1971)
15. Marsekal TNI 18 Februari2005—13 Februari2006
Djoko Suyanto (AAU 1973)
16. Marsekal TNI 13 Februari2006—28 Desember2007
Herman Prayitno (AAU 1973)
17. Marsekal TNI 28 Desember2007—9 November2009
Soebandrio (AAU 1975)
18. Marsekal TNI 9 November2009—17 Desember2012
Imam Sufaat (AAU 1977)
19. Marsekal TNI 17 Desember2012—2 Januari 2015
I B Putu Dunia (AAU 1981)
20. Marsekal TNI 2 Januari 2015—Sekarang
Agus Supriatna (AAU 1983)
Sumber: Mabes TNI AU