TANGERANG -- Gelandangan dan pengemis (gepeng) yang biasa meningkat jumlahnya menjelang Ramadhan bakal ditertibkan. Penertiban demi keamanan dan ketertiban lalu lintas itu mulai marak di sejumlah daerah di Jabodetabek.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Tabrani mengatakan, penertiban gepeng di Kota Tangerang sudah dimulai dalam pekan ini. Pihaknya juga mengantisipasi penertiban gepeng ini dengan menyiapkan rumah singgah. "Kita menyiapkan rumah singgah untuk menampung anak-anak jalanan yang akan dibina nantinya," kata Tabrani saat dihubungi, Rabu, (18/6).
Dia mengatakan, untuk penertiban gepeng, bukan Dinsos yang berwenang, melainkan yang menjalankan langsung, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Saat ini, sejumlah gepeng telah ditampung di rumah singgah sementara yang terletak di Kompleks Kehakiman, depan pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Penertiban ini digencarkan Pemerintah Kota Tangerang untuk mengurangi anak-anak yang berkeliaran di jalanan. "Mereka akan ditertibkan karena seharusnya tidak boleh, karena mengganggu ketertiban," kata Wali Kota Tangerang R Arif Wismansyah, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Pemkot, kata dia, juga menyiapkan sekolah gratis bagi anak-anak jalanan. "Makanya, kan ada program Tangerang cerdas supaya anak-anak tidak lagi berjualan di lampu merah," lanjut Arif.
Penertiban juga bakal digelar di Tangerang Selatan. Polsek Ciputat sudah menyiapkan aksi penertiban tersebut, terutama menjelang Ramadhan. "Selama Ramadhan pasti banyak gepeng yang berkeliaran. Kita tertibkan, kemudian kita beri pembinaan khusus," kata Humas Polsek Ciputat Aiptu Mulyawan, kemarin.
Menurutnya, pembinaan khusus yang diberikan kepolisian ini bertujuan untuk memperbaiki pola pikir mereka agar tidak membiasakan mengemis. Dalam melakukan operasi tersebut, pihak kepolisian sektor Ciputat dibantu pihak-pihak yang terkait, termasuk Satpol PP.
Beda lagi dengan di Bogor. Menjelang Ramadhan, diisi berbagai aksi sosial. Salah satu kegiatannya adalah mengumpulkan semua pihak yang peduli pada gepeng dan anak jalanan, seperti kumpulan, pengusaha muda, dan lain-lain.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Bogor Erna mengatakan, "Kita akan bareng-bareng di lapangan. Siapa berbuat apa di lapangan. Karena penanggulangan PMKS di Tegalega melalui APBN atau APBD harus mengusulkan dulu, harus ada ini, harus ada itu." Menurut Erna, jika harus mengandalkan pihak terkait akan menjadi rumit. Ia lebih tertarik untuk langsung terjun ke lapangan.
Jakarta siaga
Kepala Pelayanan Rehabilitasi Sosial Jakarta Barat Ronny Cahyana menyatakan, pihaknya bersiaga menghadapi persoalan gepeng yang meningkat menjelang Ramdhan. "Ramadhan memang jadi saat yang kami antisipasi. Misalnya saja, manusia gerobak. Saat di luar Ramadhan, mereka tidak ada atau jarang di wilayah kami. Tapi, kalau masuk Ramadhan, wah jumlah mereka luar biasa," jelas Ronny.
Mengantisipasi hal ini, pihaknya akan lebih intensif mengadakan razia dan piket keliling di wilayah Jakarta Barat. Apabila ada yang kena razia, pihaknya akan menitipkannya terlebih dahulu di panti rehabilitasi di Cengkareng dan Cipayung. Sampai Mei 2014, terjaring 201 orang PMKS dan sedang direhabilitasi di panti sosial milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
Ditemui di tempat terpisah, Kepala Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Ucu Rahayu menegaskan pengetatan razia. Jajarannya akan menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya jarang disentuh. "Pada intinya, kami ingin agar ketertiban umum terjaga dan bagi PMKS sendiri mereka akan dibina," jelas Ucu.
rep:c80/c90/c74/c85 ed: dewi mardiani