Senin 11 Aug 2014 14:30 WIB

Sekolah Kembali Jadi Enam Hari

Red:

JAKARTA -- Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk menyeragamkan waktu dan jam masuk sekolah negeri di seluruh wilayah Jakarta menjadi enam hari mulai Senin hingga Sabtu dinilai efektif untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, penambahan waktu tersebut dirasa perlu untuk mengurangi beban mata pelajaran yang diberikan siswa maupun guru.

Pengamat Pendidikan Darmaningtyas menilai, kebijakan penyeragaman waktu dan jam masuk sekolah itu merupakan langkah yang tepat. Ia berpendapat, selama ini penerapan jam sekolah untuk siswa selama lima hari terlalu memberatkan siswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Rakhmawaty La'lang/Republika

Sebuah selembaran pemberitahuan bertuliskan "Penerimaan Jalur

'Optimalisasi' Sudah Penuh" terpasang di gerbang sekolah SMAN 3 Depok, Jawa Barat, Jumat (8/8).

 

"Ya, memang idealnya untuk siswa ya seperti itu, jangan dipaksakan kalau memang tidak bisa," ujar Darmaningtyas saat dihubungi Republika, Ahad (10/8).

Dia berpendapat, idealnya untuk siswa menerima pelajaran sekitar tujuh sampai delapan jam setiap harinya. Tapi, yang terjadi adalah karena mengejar waktu libur dua hari, yakni Sabtu dan Ahad, siswa harus menerima pelajaran dengan beban yang padat. Terlebih, volume mata pelajaran untuk setiap kurikulum selalu bertambah.

Karena itu, menurut Darmaningtyas, akan lebih baik jika waktu dan jam sekolah dikembalikan ke enam hari. Ia melanjutkan, esensi dari pendidikan itu sebenarnya bukan hanya target dari pencapaian siswa, melainkan juga harus memperhitungkan kondisi siswa itu sendiri.

Meskipun ada sebagian pihak yang kurang mendukung kebijakan penyeragaman tersebut dikarenakan persoalan kemacetan maupun berkurangnya waktu libur siswa, Darmaningtyas meyakini, kebijakan kembali ke enam hari adalah hal yang paling baik. "Bareng sama keluarga kan ada Ahad, hari Sabtu pun tidak full. Nah kalau bakal bikin macet itu lain soal ya. Itu dipikirkan yang terkait, ini kan kebaikan untuk siswa," katanya.

Penyeragaman waktu

Untuk kurikulum tahun 2013 yang diakui Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, memiliki jumlah volume lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. "Kalau dari pagi, siswa itu paling mentok ya sampai pukul 14.00 WIB saja. Di luar waktu itu saya kira kemungkinan dia masih fokus itu kecil," kata dia, akhir pekan lalu.

Untuk itu, dia mengatakan, akan menyeragamkan waktu dan jam sekolah untuk sekolah reguler dan sekolah yang berstandar nasional hingga Sabtu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi beban berat pelajaran untuk sekolah yang masuk hanya sampai Jumat.

Lasro mengatakan, jika jam masuk tetap dipaksa sampai Jumat maka jam pulang sekolah untuk siswa akan bertambah dan hal itu tidak berdampak, baik untuk siswa maupun guru. "Kalau kita paksakan satu sif bisa pulang sore. Nanti, yang dua sif bisa pulang malam itu, padahal dia masih ada pekejaan rumah untuk besok," kata Lasro.

Untuk itu, Disdik mempertimbangkan untuk memperpanjang hari bagi kegiatan belajar mengajar. Dengan enam hari tersebut maka siswa dapat mendapat porsi yang sesuai ketentuannya, yakni pukul 14.00 WIB. Sedangkan, untuk sekolah dengan jadwal dua sif, maka jam pulang sekolah hingga pukul 17.00 WIB.

rep:c63 ed: dewi mardiani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement