Pemerintah Kota Bogor sekuat tenaga ingin menghapuskan julukan Kota Sejuta Angkot yang disematkan masyarakat untuk kota penyangga Jakarta itu. Karena itu, pemkot mencanangkan pada 2017, Bogor akan bebas dari kemacetan.
Berbagai upaya dilakukan pemkot untuk menekan kemacetan. Kebijakan ter anyar adalah rencana melarang mobil berpelat nomor B untuk masuk ke Bogor saban akhir pekan. Meski, kabar itu akhirnya dibantah.
Ditemui Republikadi Balai Kota Bogor, Jumat (19/9), Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman membeberkan sejumlah program yang sedang dikaji untuk mengurai kemacetan di Kota Hujan, khususnya setiap akhir pekan.
Menurutnya, dengan pertumbuhan kendaraan pribadi yang sangat signifikan, kepadatan dan penumpukan kendaraan di Kota Bogor menjadi tak terelakkan. "Sudah menjadi kewajiban pemkot untuk mengurai kemacetan di Kota Bogor," ujar Usmar.
Usmar menuturkan, Pemkot Bogor sedang berupaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan mengusung program park and ride (parkir dan menumpang). Nantinya, warga yang datang ke Bogor harus memarkirkan kendaraannya dan menyambung menggunakan transportasi massal untuk berkeliling kota.
Selain untuk mengurangi kemacetan, transportasi massal diyakni bakal menghemat bahan bakar minyak (BBM).Wisatawan juga tidak perlu terjebak macet menuju tempat wisata.
Diutarakan Usmar Belanova, Sentul Selatan rencananya akan dijadikan tempat park and ride. Lokasi itu dinilai baik secara infrastruktur serta sarana dan prasarananya. Selain di Belanova, pemkot juga akan membangun kawasan park and ridedi Terminal Terpadu, Baranangsiang.
Tak hanya membangun transportasi massal, pemkot juga dikatakan Usmar bakal segera menata angkutan kota dan Trans Pakuan agar tidak semerawut.
Nantinya, angkot akan dibagi menjadi tiga shift, A, B, dan C. Dalam beroperasi, hanya dua shiftyang diperkenankan jalan, begitu seterusnya. Jadi, jika angkot shiftA berhenti, setidaknya akan mengurangi sekitar 1.100 angkot dari total jumlah angkot sekitar 3.500 di Kota Bogor.
Pemkot juga sedang menggodok konversi angkot, yaitu tiga angkot akan di gantikan satu bus Trans Pakuan.Pembangunan Stasiun Sukaresmi pada 2015 juga diharapkan bisa menekan jumlah penggunaan kendaraan pribadi.Stasiun itu bakal membagi beban Stasiun Bogor yang dinilai sudah terlalu berat.
Saat ini, pemkot sudah membebaskan lahan seluas 1,6 hektare area yang akan digunakan PT Kereta Api untuk pembangunan Stasiun Sukaresmi."Stasiun Sukaresmi tetap menerapkan konsep park and ride," ucap Usmar.
Beroperasinya Stasiun Suka resmi diyakini akan membuat warga di Dra maga, Yasmin, dan Parung tak lagi memadati Stasiun Bogor.
Dengan sederet rencana yang sedang dibicarakan, Usmar yakin pada 2017, Kota Bogor akan terbebas dari kemacetan. rep:c84, ed:karta raharja ucu