BALAI KOTA -- Belum sepekan dioperasikan, satu dari 11 mesin parkir meter di Jalan KH Agus Salim atau Jalan Sabang, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, rusak. Padahal, mesin meter yang diterbangkan dari Swedia itu baru dipasang pada Kamis (25/9) dan diuji coba pada Jumat (26/9).
Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Sunardi Sinaga menyatakan, dari pihak vendor bakal segera memperbaiki mesin tersebut. "Sebenarnya bukan rusak, hanya ada kesalahan teknis sedikit," kata Sunardi, Selasa (30/9).
Mesin parkir meter yang rusak itu terpasang di depan Toko Khong Guan. Mesin itu macet saat dimasukkan uang logam. Selain rusak, sejumlah mesin meter juga tertutup tenda pedagang kaki lima (PKL) Jalan Sabang.
Kerusakan mesin itu juga dianggap wajar oleh Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, mesin meter itu masih dalam tahap uji coba.
"Kita mau tes teknologinya gimana, wajar kalo banyak kelemahan. Kalo yang ini ngadat kita pakai parkir meter merek yang lain," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (1/10).
Kendala lain yang muncul dari mesin parkir meter setinggi 1,6 meter itu adalah terbatasnya uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 untuk membayar parkir. Ahok, demikian Basuki biasa disapa, menjelaskan, pembayaran mesin meter seharusnya menggunakan kartu elektronik yang otomatis tersambung ke rekening bank.
Karenanya, Ahok menyebut, ke depannya semua mesin meter yang bakal dipasang di Ibu Kota bakal menggunakan kartu elektronik sebagai alat pembayaran, bukan menggunakan uang koin.
"Memang seharusnya pakai e-money semua. Tapi, ini kan masih uji coba, kita belum ada perjanjian dengan bank soal transfer uangnya. Sekarang, fokusnya uji teknologi alat baru kita beauty contest kan mana yang terbaik," papar pria berusia 48 tahun ini.
Pemerintah Provins DKI, kata Ahok, masih menunggu hasil dari percobaan itu. "Saat ini, kami tes teknologinya dulu, baru ada ikatan dengan bank untuk rencana penggunaan 'uang elektronik' dan bank akan investasi di situ nanti bagi hasilnya seperti apa, berapa lama," kata mantan anggota DPR ini.
Apabila selama percobaan menunjukkan hasil positif, Ahok mengaku, akan memasang alat parkir meter di seluruh wilayah Jakarta. Dia menyebutkan, selama proses percobaan, pemasangan alat parkir meter di beberapa titik masih menggunakan pembiayaan swasta.
"Makanya, kami mau coba dulu barangnya, tujuannya, untuk mengontrol jumlah kendaraan umum di jalan," katanya.
Ahok mengaku, Pemprov DKI akan terus memantau uji coba parkir meter dan apa saja persoalan-persoalan yang muncul serta seperti apa nanti solusinya, termasuk tidak efektifnya penggunaan koin. Ia berharap, keberadaan parkir meter di berbagai titik dapat menekan jumlah kendaraan di jalan raya.
Sistem kerja alat itu menggunakan tenaga surya atau matahari dengan tarif parkir yang akan diberlakukan untuk roda empat Rp 5.000 per jam dan roda dua Rp 2.000 per jam. rep:c89/ antara ed: karta raharja ucu