Selasa 05 Jan 2016 13:00 WIB

Menikmati Kesejukan di Curug 7 Cilember

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Menikmati Kesejukan di Curug 7 Cilember

Banyak objek wisata alam maupun artifisial yang menggoda untuk dikunjungi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Salah satunya ialah Wana Wisata Curug 7 Cilember di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, yang menarik banyak pelancong dari berbagai kalangan dan usia.

Hanya berjarak tiga kilometer dari Jalan Raya Puncak, Curug 7 Cilember tak sulit dijangkau. Wisatawan bisa datang bertamasya menggunakan moda transportasi apa saja.

Memasuki kawasan seluas 5,9 hektare itu, hawa sejuk yang berembus di bawah rindang pucuk- pucuk pinus menyambut. Dari kejauhan, suara gerojokan terdengar samar-samar.

 
Terdapat tujuh curug(sebutan untuk air terjun dalam bahasa Sunda)

di lokasi yang berada di ketinggian 900 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl) itu. Curug 7 ialah curugterdekat yang paling sering dikunjungi, sementara perjalanan terakhir hanya diperkenankan sampai Curug 2.

\"Demi keamanan pengunjung, tidak dianjurkan melanjutkan sampai Curug 1 karena lokasinya yang terlalu jauh dan medannya yang sulit dan terjal,\" ujar pengelola Wana Wisata Curug Cilember, Ade Ridwan Hanafi, akhir pekan lalu.

Sebagai gambaran, Ade menuturkan, jarak dari pintu masuk pembelian tiket menuju Curug 7 ialah 300 meter yang ditempuh selama sekira 15 menit. Selanjutnya, jarak dari Curug 7 hingga Curug 2 lebih kurang 1,3 km yang ditempuh selama 1,5 jam sekali jalan.

Belum lagi, bentang alam berbukit dan bergelombang yang cukup menantang. Semua itu menjadi daya tarik yang membuat Curug 7 Cilember didatangi pendaki atau pencinta alam yang ingin berkemah atau kelana alam (hiking).

Memfasilitasi hal itu, pengelola Curug 7 Cilember menyediakan bumi perkemahan serta pondok wisata untuk disewakan. Sejumlah paket outbound, waterfall rapelling, hingga paket edukasi konservasi alam tersedia untuk pengunjung yang datang dalam rombongan.

 
\"Untuk perorangan, dikenakan tarif tiket masuk pada hari biasa sebesar Rp 10 ribu dan Rp 15 ribu saat pekan liburan,\" kata Ade.

Selain kelana alam, berkemah, dan menikmati air terjun, ada banyak hal lain yang bisa dilakukan di Wana Wisata itu. Misalnya, menikmati terapi ikan, menengok taman kupu-kupu, hingga menjajal permainan modern, seperti flying foxdan paint ball.

Lokasi air terjun, kata Ade, kerap pula digunakan untuk lokasi syuting film dan sinetron. Nuansa alami dan pemandangan yang indah juga menarik sejumlah calon pengantin untuk mengambil foto prapernikahan (pre-wedding) di sana.

Terkait latar sejarah, Ade menceritakan mitos bahwa air dari Curug Cilember dipercaya bisa membuat awet muda, enteng jodoh, hingga sembuh dari berbagai penyakit.

Terlebih, tempat itu tadinya merupakan lokasi pemandian para putri dari Kerajaan Siliwangi.

Penamaan Cilember sendiri berakar dari kondisi sekitar curug pada masa lampau. Dahulu, banyak jamur kuping atau lemberdi kawasan tersebut.

Nama itulah yang menjadi cikal bakal penyebutan Curug 7 Cilember, selain air terjunnya yang memang berjumlah tujuh. Sementara, imbuhan `ci` yang disematkan di depan kata `lember\' adalah kata `cai` dalam bahasa Sunda yang artinya air.

Mitos dan latar sejarah itu mengundang banyak orang datang.

Salah satunya Ismu Estiwahyu (39 tahun), asal Yogyakarta. Ia bertandang karena mendapat informasi ada air terjun alias curugyang dulunya menjadi tempat pemandian para putri dari Kerajaan Siliwangi.

 
 
\"Penasaran seperti apa, sekalian wisata alam cari suasana baru,\" kata Ismu yang datang bersama adik lelakinya yang tinggal di Depok.

Ismu senang menikmati kesejukan di lokasi curug. Ia hanya berjalan hingga Curug 7 dan tak melanjutkan ke curugberikutnya karena kondisi cuaca tampak mendung.

 
 
Alasannya, saat cuaca buruk, pengunjung diminta tak melakukan pendakian. Para petugas akan meminta pengunjung menjauhi area air terjun, sungai, tebing, dan pohon besar.

Pengunjung lain, Putra Ramadhani Astyawan (24), mengatakan, daya tarik paling mengesankan dari Wana Wisata Curug 7 Cilember adalah pemandangan alamnya yang indah.

Menurut dia, hamparan tanaman pinus merkusi di kawasan objek wisata yang dikelola Perum Perhutani Unit III dan PHBM Jawa Barat itu sangat memanjakan mata.

Pada keterangan di sudut-sudut Wana Wisata, Putra mengetahui bahwa lebih banyak lagi flora dan fauna yang dapat diamati di sana.

Selain kupu-kupu jenis Papilio memnon, Papilio helena, dan Papilio polytesyang memang ada pada kubah penangkaran, ada pula kodok bertanduk, monyet ekor panjang, dan burung cabai jawa.

Masih ada pula flora paku sarang burung, paku tiang, paku rane, pakis sayur, kecubung, dan harendong bulu.

\"Tempatnya juga sejuk sekali, cocok untuk refreshingdari rutinitas kerja,\"

kata Putra. (c34, ed:endro yuwanto)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement