REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah bersama KONI/KOI menunggu keputusan resmi dari FIFA terkait pelaksanaan Kongres PSSI dengan agenda pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan pengurus PSSI di Pekanbaru pada 25-26 Maret lalu.
"Ini adalah sikap dari pemerintah dan KONI/KOI terhadap pelaksanaan kongres Pekanbaru. Jika hasil kongres disetujui FIFA, maka kongres jalan terus," kata Menpora Andi Mallarangeng di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (28/3).
Jika hasil kongres benar-benar disikapi positif oleh FIFA, maka semua tahapan pelaksanaan kongres yang dibentuk oleh 78 dari 100 pemilik suara sah PSSI itu harus dilaksanakan. Hal ini agar tidak terjadi keterlambatan dari jadwal yang ditetapkan FIFA.
FIFA sebelumnya telah menetapkan bahwa pelaksanaan Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum serta anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI periode 2011-2015 sebelum 30 April mendatang. "Jika FIFA bersikap lain, maka pemerintah bersama KONI/KOI mendukung segera dilaksanakannya kongres untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan yang baru dan selanjutnya melaksanakan kongres pemilihan pengurus dan anggota EXCO," katanya didampingi Ketua Umum KONI Rita Subowo.
Ia menjelaskan jika FIFA tidak menerima hasil kongres di Pekanbaru, maka pemerintah dan KONI/KOI beranggapan bahwa PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes tidak berkompeten untuk memimpin organisasi PSSI. Karenanya, PSSI tidak kompeten untuk menyelenggarakan kongres PSSI.
Kongres PSSI di Pekanbaru pada 25-26 Maret 2011 dibatalkan oleh PSSI dengan dalih situasi keamanan tidak kondusif karena ada ancaman keselamatan terhadap pengurus PSSI yang dilakukan oleh pihak ketiga. Dengan kondisi itu, PSSI menganggap kongres yang dilakukan oleh 78 dari 100 pemilik suara itu tidak sah. Hanya saja pemilik suara tetap meyakini bahwa kongres yang digelar di Hotel Premiere Pekanbaru sah karena didukung mayoritas pemilik suara.