REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saham PT Adaro Energy (ADRO) teraktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat. Kresna Securities dalam kajiannya di Jakarta, Jumat mengatakan, Adaro Energy telah menandatangani kontrak senilai 175 miliar dolar AS dengan Wijaya Karya (WIKA) dan FLS Smidth Spokane (FSS).
Dipaparkan, WIKA dan FSS akan mengurus ADRO "Overburden Crushing dan Conveying System (OCnCS). OCnCS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam merawat permukaan. Proyek ini akan memakan waktu 27 bulan.
Sementara, saham ADRO pada hari ini bergerak pada frekuensi transaksi sebanyak 4.891 kali dengan volume perdagangan 139 juta lembar saham, senilai Rp316,031 miliar. Tercatat saham-saham teraktif lainnya, yakni Bayu Buana (BAYU), Bumi Resources (BUMI), Multipolar (MLPL), Bhakti Investama (BHIT).
Selain itu, Bank Rakyat indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Mitra International resources (MIRA), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Gudang Garam (GGRM). Menurut data perdagangan saham di BEI, Jumat tercatat saham teraktif ditutup menguat, ADRO naik Rp75 ke Rp2.275, BAYU naik Rp65 ke Rp330, BHIT naik Rp2 ke Rp176, BBRI naik Rp100 ke Rp5.850, BMRI naik Rp50 ke Rp6.850, MIRA naik Rp5 ke Rp195, ITMG naik Rp1.900 ke Rp48.100.
Sementara itu, saham yang bergerak melemah BUMI turun Rp25 ke Rp3.325, GGRM turun Rp900 ke Rp40.950. Sedangkan MLPL tidak bergerak harganya (stagnan) diposisi Rp260. Pada perdagangan saham hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 28,81 poin atau 0,78 persen menjadi 3.707,49. Dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,445 miliar dengan total nilai Rp3,032 triliun dari 94.783 kali transaksi.