REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Pertandingan antara Tim Persis Solo melawan tamunya Persemalra Maluku Tenggara di Stadion Manahan Solo, Senin petang, terhenti pada menit ke-76 karena tuan rumah menganggap wasit tidak cermat memimpin laga tersebut.
Pertandingan lanjutan kompetisi sepak bola Divisi Utama antara dua kesebelasan itu terhenti pada menit ke-76 babak kedua, saat skor 1-2 untuk kemenangan tim tamu. Laga yang disaksikan sekitar seribu penonton tersebut berlangsung seru, tetapi kepemimpinan wasit Khoirul Soleh berasal dari Pasuruhan dianggap merugikan tuan rumah.
Pada babak pertama, tim tuan rumah sering melakukan serangan di kubu pertahanan Persemalra dan membuat barisan bekakang tim berasal dari Maluku Tenggara itu harus bekerja keras menghalau bola.
Bahkan kiper Persemalra, Caytanus Ohoilulin, yang bermain cemerlang sering menyelamatkan serangan Imam Rahmawan dan kawan-kawan. Sejumlah peluang yang diciptakan pemain Persis selalu mampu digagalkan oleh kiper Persemalra melalui permainan cantiknya.
Peluang Persis terjadi pada menit ketiga babak pertama melalui tendangan Robi Fajar yang berhasil lolos dari hadangan pemain tamu, dan tinggal berhadapan dengan kiper Persemalra.
Namun tendangan keras Robi mampu digagalkan kiper dan hanya menghasilkan tendangan penjuru untuk Persis.
Pada menit ke-31 babak pertama, bola tendangan keras dari kaki pemain depan Persis, Ibrahim Ibnu, membentur mistar Persemalra sehingga masuk gawang dan kemudian mental keluar gawang, namun wasit menganggap tidak terjadi gol.
Hal tersebut membuat para pemain Persis protes keras baik kepada wasit Khoirul dan asisten wasit dua Agung Widodo. Tetapi peristiwa itu tidak mengubah kedudukan yang tetap 0-0.
Pada menit ke-44 babak pertama, Ibrahim kembali mendapat peluang dari kemelut di depan gawang Persemalra. Tetapi tendangan kaki nomor punggung 13 itu berhasil ditepis penjaga gawang Caytanus dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Pada babak kedua, Persis yang didukung penonton kembali melakukan serangan gencar ke pertahanan Persemalra. Gol tuan rumah baru terjadi pada menit 56 melalui Ibrahim Ibnu. Gol Persis berawal dari bola pemain gelandang Budiana yang memberikan umpan kepada Ibrahim. Ibrahim melalui sekali kontrol bola merobek gawang Persemalra. Kedudukan 1-0 untuk tuan rumah.
Gol Persemalra terjadi pada menit 70 babak kedua, hasil serangan balik yang berawal dari kerja sama tiga pemain depan dan tendangan Acken Narwadan sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Gol Persemalra tersebut juga membuat protes para pemain Persis karena bola menyentuh tangan salah satu pemain yang memberikan umpan kepada Acken. Namun wasit Khoirul tidak melihat kejadian itu dan tetap mengesahkan gol sehingga kedudukan menjadi sama kuat 1-1.
Persemalra kembali membukukan kemenangan melalui Aloysius Yamlean yang masuk menggantikan Reza Efendi. Gol pada menit ke-76 babak kedua melalui tendangan Aloysius yang mengecoh kiper Persis, Dian Rompi, sehingga kedudukan menjadi 1-2.
Gol Persemalra yang kedua tersebut sebetulnya berbau "offside". Tetapi asisten wasit dua, Agung Widodo, tidak mengangkat bendara sehingga wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Gol kedua Persemalra itu membuat para pemain Persis protes dan mengejar asisten wasit tersebut dan menimbulkan keributan di lapangan.
Asisten pelatih Persis Solo, Ahmad Sukisno, akhirnya tidak mau melanjutkan pertandingan dengan meminta pemainnya masuk ke ruang ganti. Kedudukan 1-2 untuk Persemalra. Ahmad Sukisno, mengatakan, pihaknya kecewa terhadap kepemimpinan wasit karena selalu merugikan timnya.
"Gol Ibrahim murni karena bola sudah masuk gawang lawan. Kedua gol Persemalra, yang pertama terjadi 'hand ball' dan kedua 'offside'," katanya.
Pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut kepada PT Liga Indonesia karena wasit memimpin pertandingan itu secara tidak benar.
Official Persemalra Maluku Tenggara, Ulis Renyaan, mengatakan, pihaknya puas karena sudah dinyatakan menang oleh wasit dan tim lawan tidak mau melanjutkan pertandingan.
"Kami mengakui pertandingan di Jawa saja wasit bertindak tidak baik, apalagi kalau bermain di luar Jawa, mereka bisa main-main," katanya. Ia mengakui, Persis seharusnya mendapat dua gol.
"Tetapi bagaimana, yang berhak dan memiliki kewenangan penuh di lapangan adalah wasit," katanya.