REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Washington hari Kamis memerintahkan pengusiran duta besar Ekuador untuk Amerika Serikat sebagai tindakan pembalasan setelah utusan AS di Quito diperintahkan meninggalkan Ekuador karena pesan diplomatik yang bocor. Duta Besar Luis Gallegos dipanggil oleh kementerian luar negeri dan dinyatakan sebagai persona non grata yang harus meninggalkan AS secepat mungkin, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Charles Luoma-Overstreet kepada AFP.
Ekuador hari Selasa memerintahkan Duta Besar AS Heather Hodges meninggalkan negara itu karena permasalahan menyangkut tilgram diplomatik bocor yang mengutipnya mengatakan bahwa Presiden Rafael Correa dengan sengaja mengangkat seorang kepala kepolisian yang korup. "Tindakan tidak adil pemerintah Ekuador dalam menyatakan Duta Besar Hodges sebagai persona non grata membuat kami tidak memiliki pilihan lain kecuali melakukan tindakan pembalasan," kata Luoma-Overstreet dalam pernyataan email.
"Duta Besar Hodges adalah salah satu diplomat kami yang paling berpengalaman dan berbakat," kata juru bicara itu. AS "juga membekukan dialog bilateral, yang dijadwalkan berlangsung pada Juni", lanjutnya.
Luoma-Overstreet menambahkan, Washington "ingin menjalin hubungan positif dengan Ekuador, namun keputusan yang patut disesalkan dan tidak beralasan untuk mengumumkan Duta Besar Hodges sebagai persona non grata harus dipertimbangkan untuk langkah selanjutnya".
Perselisihan itu terjadi hampir setahun setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton bertemu dengan Correa sebagai bagian dari upaya menimbulkan keretakan antara negarawan Ekuador yang berhaluan kiri itu dan Presiden Venezuela Hugo Chavez yang terkenal anti-AS. Hillary mengatakan selama kunjungannya itu, Washington berkomitmen menjalin kemitraan dengan kerja sama dan dialog terbuka dengan Ekuador.