REPUBLIKA.CO.ID,
MALANG - Hingga kini Persema masih belum menentukan sikapnya terkait kongres PSSI yang dijadwalkan digelar Mei 2011 di Jawa Timur. CEO PT Singosari Sakti Persema Didied Poernawan Affandi di Malang, Senin (11/4), mengakui pihaknya masih belum menentukan sikap terkait kongres PSSI tersebut. "Kami lebih baik menunggu saja perkembangannya," tegas Didied.
Selain belum secara tegas menentukan sikap, Didied juga mengaku belum bisa menyikapi nasib kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) ke depan. "Karena masih menunggu hasil kongres yang bakal digelar Mei mendatang, apakah (LPI) akan tetap berlangsung atau akan dilebur dengan Liga Super Indonesia (LSI)," katanya.
Hanya saja, ia mengusulkan agar kompetisi LPI dituntaskan hingga satu musim dan nantinya dilebur dengan LSI yang saat ini juga sedang berlangsung. Tim-tim yang berlaga di ajang LPI maupun LSI nantinya juga ada yang terdegradasi dan promosi.
Apalagi, lanjutnya, pada tahun 2012 mendatang klub-klub sepak bola profesional tidak boleh menggunakan dana APBD, sehingga harus dipikirkan kelanjutannya untuk berkiprah di persepakbolaan Tanah Air. Didied yang juga dosen Universitas Brawijaya (UB) mengemukakan, untuk klub-klub yang saat ini sedang berlaga di ajang LPI tidak ada masalah, karena sudah ada beberapa sponsor yang mengikat kontrak dengan konsorsium LPI.
Namun, lanjutnya, untuk klub-klub yang sekarang berkiprah di ajang LSI dan masih menggantungkan anggaran dari APBD ini harus dipikirkan kelanjutannya ke depan. "Untuk Persema sendiri sudah tidak ada masalah dengan penganggaran. Meski sudah lepas dari APBD, sudah ada beberapa sponsor yang telah mengikat kontrak," tegasnya.
Berbeda dengan Didied, Ketua Umum Persema Peni Suparto belum lama ini secara tegas mengatakan bahwa dirinya akan mendukung dan tunduk dengan semua yang diinstruksikan pemerintah termasuk dalam kaitannya dengan kongres PSSI. "Hanya saja untuk datang dan tidaknya masih melihat perkembangan. Pokoknya kita lihat nanti sajalah," tegas Peni.
Persema yang sebelumnya diberi sanksi dan hak suaranya dibekukan oleh PSSI pimpinan Nurdin Halid sudah diputihkan bersama klub-klub lainnya yang menyeberang ke LPI setelah PSSI diambil alih oleh KONI/KOI. Ada beberapa kemungkinan terkait nasib kompetisi LPI, yakni bisa tetap berlangsung di bawah naungan PSSI dengan catatan masuk ke kompetisi Divisi III PSSI atau dibubarkan.