REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Pemain Persidafon Dafonsoro mengeroyok wasit dan asistennya setelah dikalahkan Persebaya 0-1, pada pertandingan kompetisi Divisi Utama di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Selasa.
Aksi pengeroyokan itu dilakukan pemain cadangan dan ofisial Persidafon, selepas wasit Dedik Wahyudi meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Tindakan itu dipicu kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan wasit dan asistennya yang terlalu memihak tuan rumah. Bahkan, wasit dan asistennya sempat mendapat pukulan.
Namun, aksi kekerasan itu tidak sampai berlanjut karena petugas keamanan langsung meredam dan melarikan wasit ke ruang ganti.
Sebelumnya pada menit ke-84, pemain Persidafon melakukan protes terhadap keputusan wasit yang meniup peluit karena melihat pemain Persebaya Cornelis Kaimu tergeletak. Padahal, saat itu Persidafon sedang dalam posisi menyerang.
Akibat protes tersebut, pertandingan sempat terhenti sekitar 10 menit dan ketika dilanjutkan, skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah tetap tidak berubah.
Gol tunggal kemenangan Persebaya dicetak Charles Orock pada menit ke-22 dan menjadi gol ke-9 bagi pemain asal Liberia tersebut sepanjang musim ini.
"Kami bersyukur dengan kemenangan ini. Apalagi, kondisi tim sedang prihatin," kata Pelatih Persebaya Divisi Utama, Suwandi HS, yang kembali berkomentar setelah di laga-laga sebelumnya selalu menghindari dari wartawan.
Ia mengatakan motivasi dan semangat tanding anak asuhnya sangat tinggi, karena sebelum laga sempat dijanjikan bonus Rp30 juta oleh penanggung jawab tim Vigit Waluyo.
"Tadi 'bos' (Vigit Waluyo, red) masuk ruang ganti untuk memberikan semangat kepada pemain. Bonus itu membuat pemain senang karena gaji mereka sampai sekarang belum cair," katanya.
Menurut Suwandi, gaji pemain yang belum dibayar sejak awal musim, dijanjikan akan cair pada bulan depan.