REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Yunus Nusi, perwakilan Kelompok 78, mengatakan bahwa Agum Gumelar, ketua Komite Normalisasi, tidak berusaha memperjuangkan George Toisutta dan Arifin Panigoro saat berada di markas FIFA. Buktinya, FIFA tetap mencoret Toisutta dan Panigoro dari bursa pemilihan ketua umum PSSI 2011-2015.
"Lebih baik Pak Agum tidak usah basa-basi dan munafik. Ia sama sekali tidak memperjuangkan Pak George dan Pak Arifin," kata Yunus Nusi.
Pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro tetap berharap lolos pada bursa calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Meski FIFA secara tegas melarangnya, mereka tetap jalan untuk mencalonkan diri.
Agum Gumelar sebelumnya menyarankan tiga hal kepada George Toisutta-Arifin Panigoro jika FIFA tidak mengubah keputusannya. Saran pertama adalah membentuk tim khusus yang bertugas melakukan banding ke FIFA untuk melakukan lobi terkait dengan pencalonan George dan Arifin. Tim khusus ini juga bertugas menanyakan putusan FIFA yang melarang Georger dan Arifin ikut dalam bursa pemilihan. Berdasarkan putusan FIFA pada 4 dan 21 Mei lalu, empat bakal calon yang di antaranya George Toisutta dan Arifin Panigoro itu dilarang ikut dalam pencalonan baik Ketua Umum, Wakil Ketua Umum maupun Anggota Komite Eksekutif PSSI 2011-2015.
Saran kedua adalah melaporkan keputusan tersebut ke badan arbitrase atau badan peradilan olahraga dunia. Dengan memasukkan kasus pada badan arbitrase, maka mereka bisa mengetahui hasilnya dengan jelas.
"Jika semuanya tidak bisa dilakukan, maka langkah ketiga adalah menerima dengan legowo semua keputusan FIFA demi kebaikan dan kemajuan sepakbola nasional," kata Agum.