REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pihak Pentagon tengah mempertimbangkan kemungkinan membolehkan keluarga mengunjungi kerabat mereka yang ditahan di penjara Teluk Guantanamo, Kuba.
Menurut laporan Washington Post bersumber dari ajudan anggota kongres AS yang tidak mau disebut namanya, Komite Internasional Palang Merah yang memantau kondisi di penjara militer AS di Teluk Guantanamo, tengah dalam diskusi serius dengan Pentagon tentang program kunjungan.
Seorang juru bicara ICRC, Simon Schorno, mengatakah bahwa organisasi itu tidak akan berkomentar mengenai dialog pentingnya dengan pemerintah AS.
Tapi dia mengatakan bahwa "terlepas dari di mana pun tahanan ditahan, terutama dalam konteks hukuman jangka panjang, ICRC akan selalu bekerja agar para tahanan dan keluarga tetap bisa berhubungan satu sama lain, termasuk melalui kunjungan keluarga."
Seorang juru bicara Pentangon mengatakan, Depertemen Pertahanan membolehkan kunjungan keluarga di fasilitas penjara di Irak dan Afghanistan, tetapi tidak di penjara Teluk Guantanamo.
"Sebagai suatu kebijakan, kami tidak mengomentari apa pun mengenai diskusi dengan Komite Internasional Palang Merah.
Kami selalu meninjau kebijakan-kebijakan penahanan berkaitan dengan operasi-operasi penahanan kami secara global," kata juru bicara Pentagon, Kolonel David Lapan.
Presiden Barack Obama pernah berjanji untuk menutup fasilitas penjara Teluk Guantanamo pada tahun pertama masa pemerintahannnya dan memindahkan tahanan ke penjara di Amerika Serikat, tetapi ditentang lawan politiknya.
Penjara Guantanamo sekarang menampung 172 orang tahanan, turun dari 245 orang ketika Obama dilantik pada Januari 2009, demikian dilaporkan Reuters.