REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Skandal seks guru kini mewarnai dunia pendidikan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, bukan guru pria yang terlibat skandal seks dengan muridnya. Namun, adalah guru wanita yang dijatuhi sanksi akibat menjalin hubungan seks dengan murid prianya yang masih berusia belasan tahun.
Ada apa dengan guru wanita Amerika? Kasus terakhir melibatkan guru wanita Fulton High School bernama Nicole R Letcher. Guru berusia 26 tahun itu didakwa enam tuduhan pelecehan seksual tingkat rendah. Letcher, yang merupakan guru Bahasa Inggris, memiliki obligasi senilai 50 ribu dollar AS dan saat ini diberhentikan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Dia juga baru-baru ini mendapat beasiswa dari Universitas Ashford.
Letcher semakin menambah panjang daftar guru wanita yang melakukan seks dengan muridnya. Pada Mei ini saja, ada enam kasus guru wanita yang menjalin hubungan terlarang dengan anak lelaki remaja.
Dr Michael Oberschneider, pimpinan lembaga psikologi anak Ashburn Psychological Services, menyebutkan kondisi ini terjadi karena kaburnya batas antara guru dan murid mereka. Murid memandang guru mereka sebagai teman sehingga tidak masalah jika mereka menjadi sang guru sebagai kekasihnya.
Begitu pula guru yang tidak lagi memiliki otoritas bahwa posisi mereka berada di atas murid dan bukan sejajar.
''Kondisi ini terjadi karena batasan antara guru dan murid itu sudah hilang. Guru anda bukan teman anda. Kita butuh untuk mengembalikan batasan tersebut,'' katanya. ''Guru harus mempertegas peran mereka apa. Guru bukan teman, guru adalah figur otoritas terhadap muridnya. Mereka harus tahu batasan tersebut.''
Dr Oberschneider juga menyebut situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace ikut andil dalam kondisi tersebut. ''Saya memiliki teman seorang kepala sekolah. Dia berteman dengan muridnya di Facebook dan merasa hal tersebut bukan suatu masalah,'' katanya.