REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA--Raksasa sepak bola Asia Korea Selatan, Senin, menegaskan bahwa mereka tetap mendukung Presiden Federasi Sepak bola Asia (AFC) Mohamed bin Hammam meski Hammam menyatakan mundur dari pencalonan sebagai Presiden FIFA menyusul tuduhan suap. Federasi Sepak bola Korea Selatan yang jauh hari mendukung Hammam untuk menggantikan Sepp Blatter, menyatakan bahwa sikap mereka tetap tidak berubah setelah kasus suap mengguncang FIFA. "Tidak ada perubahan sikap resmi kami," kata seorang jurubicara Federasi Sepakbola Korea Selatan.
Sementara Federasi Sepakbola Cina, Jepang dan Australia semuanya bungkam dan tidak mau berkomentar ketika dihubungi AFP. Dengan mundurnya Hammam, Sepp Blatter dipastikan akan kembali terpilih dalam pemilihan Presiden FIFA yang akan digelar pada Rabu di Zurich, Swiss.
Soe Moe, juru bicara Federasi Sepakbola Myanmar mengatakan, Presiden AFC bin Hammam harus membersihkan namanya karena kehormatannya telah dinodai. Meski Myanmar menginginkan adanya reformasi di tubuh FIFA, mereka tetap akan mendukung Blatter untuk kembali menduduki jabatannya.
"Tidak ada lagi yang bisa kami dukung selain Blatter. Hanya dia satu-satunya calon yang tersisa untuk dipilih. Kami juga lebih menyukai Blatter dibanding Hammam karena ia lebih berpengalaman," kata Soe Moe. "Kami sebenarnya ingin melihat perubahan kebijakan daripada mendapatkan pemimpin yang baru. Pemimpin yang baru tidak ada artinya jika tidak mengubah kebijakan. Kami ingin kebijakan dan program yang bisa mempersempit jurang antara negara kuat dan lemah dalam dunia sepak bola," katanya.
Bin Hammam, yang mampu bertahan dari usaha menyingkirkannya sebagai anggota komite eksekutif FIFA pada 2009, Minggu, secara tidak diduga memutuskan mundur dari pencalonan sebagai Presiden FIFA dan malah kemudian mendapat sanksi dilarang melakukan kegiatan karena dituduh melakukan suap. Pria asal Qatar itu bertekad untuk membersihkan nama dan tuduhan tersebut dan menyatakan rasa tidak puas atas sanksi yang dinilai sangat tidak proporsional itu.