REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS - NATO mengatakan pada Sabtu (18/6) bahwa pesawatnya melakukan serangan terhadap kendaraan militer pekan ini. Pasukan oposisi Libya mengatakan 16 dari pejuangnya terluka.
Juru bicara pemberontak, Farag al-Moghraby, mengatakan bahwa terjadi serangan udara di dekat Ajdabiyah, Libya timur. Enam truk pickup pemberontak yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat telah hancur akibat serangan tersebut.
"NATO kini dapat mengkonfirmasi bahwa kendaraan yang terkena serangan adalah bagian dari patroli oposisi," katanya dalam sebuah pernyataan setelah ia menyelidiki laporan pemberontak tentang kejadian itu. "Insiden ini terjadi di daerah konflik antara pasukan Moammar Qadafi dan kekuatan oposisi.''
"Satu kelompok kendaraan militer termasuk tank diamati di daerah tempat pasukan Muamar Gaddafi baru-baru ini telah beroperasi. Dalam suatu skenario pertempuran sangat kompleks dan berubah-ubah, dinilai kendaraan itu merupakan ancaman bagi warga sipil dan mereka kemudian diserang oleh pesawat NATO."
Pakta Pertahanan Atlantik Utara telah berkonsentrasi untuk mengambil alih melakukan serangan udara di Libya pada 31 Maret terhadap kekuatan pemimpin Libya Moammar Qadafi. Tapi, mereka mengatakan akan menjadikan setiap ancaman terhadap warga sipil sebagai sasaran. Hal ini seperti yang dimandatkan untuk melindungi rakyat sipil Libya berdasarkan resolusi PBB.
Pernyataan itu mengatakan bahwa NATO menyesalkan atas jatuhnya korban cedera atau meninggal. NATO tidak sengaja menghantam posisi pemberontak pada beberapa kesempatan awal aksi udara mereka. Pada waktu itu, penampilan pemberontak dan peralatan mereka serupa dengan pasukan Qadafi di padang pasir sehingga menyulitkan mereka menyerang sasaran.