REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD--Tiga bom ranjau mengguncang satu lingkungan permukiman Syiah di ibu kota Irak Baghdad pada Kamis malam, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai 107 lainnya, kata sumber di Kementerian Dalam Negeri negara tersebut. Bom-bom itu meledak hampir bersamaan di dekat sebuah pasar populer di kabupaten Shurta al Rabia yang terletak di barat daya Baghdad, menewaskan 21 dan melukai 107 orang, kata sumber yang tak bersedia disebut namanya itu kepada Xinhua, karena ia tidak berwenang berbicara dengan media.
Ledakan itu juga merusak beberapa kendaraan sipil dan toko-toko terdekat. Jendela-jendela rumah di dekatnya pecah dan semburat darah dan serpihan daging manusia bisa dilihat di tempat kejadian, kata sumber tersebut. Sebelumnya, sumber menyebutkan korban 17 tewas dan 35 terluka.
Dia menambahkan, ledakan itu disebabkan oleh tiga gerbong sarat dengan bahan peledak TNT. Aksi kekerasan telah menurun drastis sejak mencapai puncaknya pada 2006-2007 ketika pertempuran sektarian hampir menjerumuskan negara ke dalam perang sipil, namun serangan sporadis masih terjadi.
Beberapa sumber rumah sakit dan keamanan mengatakan, tiga bom meledak di dekat pasar yang ramai dan tempat keagamaan di Baghdad barat daya, Kamis, menewaskan sedikitnya 23 orang dan mencederai puluhan. Bom-bom itu meledak dalam rangkaian cepat di distrik al-Shurta al-Rabaa di ibu kota Irak. Satu bom meledak di dekat Husseiniya, tempat keagamaan bagi muslim Syiah.
Satu sumber kementerian dalam negeri mengatakan, bom-bom itu diangkut dengan gerobak kayu yang biasanya digunakan untuk membawa barang dagangan. "Saya sedang berjalan menuju pasar itu ketika bom pertama meledak. Orang-orang berlarian untuk melihat apa yang terjadi dan bom kedua meledak," kata Sijad, seorang remaja yang tinggal di daerah itu.
"Tiba-tiba ada mayat di mana-mana di sekitar saya, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan barang-barang mereka berserakan di segala tempat," kata saksi itu. Satu sumber kementerian dalam negeri menyebut jumlah korban tewas 23 dan 107 orang terluka. Sumber-sumber di tiga rumah sakit mengatakan, sedikitnya 35 orang tewas dan 85 cedera.
Pusat operasi keamanan Baghdad menyebut jumlah awal kematian 11 dan 70 orang cedera. Serangan-serangan bom itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi beberapa bulan menjelang penarikan penuh pasukan AS.