REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah umat Islam sekarang cenderung radikal dibandingkan sebelumnya. Menurut Mahfud, Muslim di Indonesia dikenal cinta damai dan tidak suka sesuatu yang ektrem.
Karena itu, ia yakin umat Islam bisa tetap menjaga toleransi dengan umat agama lain, tidak akan melakukan gangguan dan intimidasi terhadap kelompok lain. "Hanya sebagian kecil umat Islam yang suka kekerasan dan jadi ekstrimis. Karena masyarakat Indonesia itu cinta damai," ujar Mahfud di seminar Aktualisasi Spirit Perjuangan Gus Dur di Jakarta, Selasa (19/7).
Menurut Mahfud, Gus Dur tidak pernah memaksakan sistem pemerintahan di Indonesia harus menerapkan syariat Islam. Yang ada, kata dia, penghormatan terhadap umat agama nonIslam terus ditegakkan.
Hal itu karena Gus Dur lebih memilih mencari persamaan daripada perbedaan sehingga kehidupan umat beragama bisa terjaga dengan baik. Bukan malah saling gontok-gontokan yang berpotensi membuat kacau dan melemahkan bangsa ini. "Inilah sifat Gus Dur yang patut diteladani," kata Mahfud.