REPUBLIKA.CO.ID, ASHGABAT - Ketajaman Boaz Salossa tak ayal menjadi ancaman bagi lini pertahanan Turkemnistan. Indonesia akan menghadapi tuan rumah Turkmenistan di laga perdana putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2014, Sabtu (23/7) malam.
Namun, ada sedikit kendala yang dihadapi Boaz, yakni soal adaptasi. Pemain terbaik Liga Super Indonesia ini baru bergabung bersama para pemain tim nasional tiga hari sebelum keberangkatan ke Ashgabat. “Kita tinggal lihat saja pengertian dia dan Gonzales di lapangan,” kata Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Widodo Cahyono Putro.
Boaz akan diduetkan dengan Christian Gonzales untuk menggedor pertahanan Turkmenistan. Dengan skill dan kecepatannya, Boaz akan menjadi duet ideal bagi Gonzales. Sementara ketajaman dan jam terbang Gonzales juga menjadi salah satu penentu hasil pertandingan.
Mencetak gol di bawah tekanan suporter lawan bukan pekerjaan asing bagi Boaz, mengingat kerap melakukannya di laga Piala AFC bersama Persipura Jayapura. Dengan pencapaian itu, Boaz, yang mencetak 22 dari 28 penampilan di LSI, masuk dalam 49 besar pemain tersubur dunia tahun 2011 versi International Federation Football History and Statistic (IFFHS).
Pelatih Wim Rigjsbergen sendiri tampak nyaman dengan duet Boaz dan Gonzales di depan. Dalam latihan sebelum keberangkatan di Jakarta, pelatih berkebangsaan Belanda ini memasang keduanya dan hasilnya cukup optimal. Gonzales mencetak satu gol hasil umpan Boaz. “Kami tetap akan menimbang siapa pemain yang akan diturunkan pada detik jelang pertandingan. Namun, di kepala saya sudah ada gambaran beberapa pemain,” ujar Rijsbergen.