REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husein, mengibaratkan dirinya seperti masuk ke rumah kosong saat datang ke sekretariat PSSI. Pengakuan ini disampaikan Djohar karena kepengurusan lama sama sekali tak meninggalkan berkas atau dokumen apapun yang terkait dengan sepakbola Indonesia.
"Tak ada serah terima atau apapun. Hebat sekali pengurus lama. Ini yang membuat kami kebingungan harus mulai dari mana," terang Djohar saat berdiskusi dengan insan bola Jawa Timur di Surabaya, Selasa (26/7).
Sampai saat ini, aku Djohar, pihaknya sama sekali buta dengan kondisi riil sepakbola nasional. Seperti berapa banyak pelatih berlisensi, data pemain usia dini di Indonesia maupun hal-hal teknis lainnya. "Termasuk kontrak asli Riedl juga kami tak dapat," keluhnya.
Kondisi ini, lanjut Djohar, agak menyulitkan dirinya dan sepuluh anggota komite eksekutif lainnya dalam membuat pemetaan dan program. Kendati begitu, Djohar memastikan pihaknya tak menyerah. Tekad membawa sepakbola nasional akan terus dilanjutkan. "Moga ini tradisi terakhir di sepakbola nasional," tandasnya.