REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Klub-klub Indonesia terancam sanksi larangan bermain di level internasional oleh Federasi Sepakbola Asia (AFC). Ancaman sanksi ini tidak terlepas syarat keuangan yang tidak mampu dipenuhi klub.
Hingga batas akhir yang ditentukan PSSI, Selasa (23/8), baru dua klub yang memenuhi syarat deposit keuangan Rp 5 miliar yakni, Pro Duta dan Madiun Putra.
"Kita gagal di financial audit.Kita harus bersiap terkena sanksi AFC tiga tahun kedepan," ujar Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, kepada sejumlah wartawan di kantor PSSI, Rabu (24/8).
Sesuai dengan aturan AFC, setiap klub harus mampu melakukan audit finansial dengan menyertakan dana deposit sebesar Rp 5 miliar. Untuk syarat audit finansial minus deposit, hanya klub yang sudah menyerahkan.
Menurut Sihar, syarat keuangan sudah tidak bisa lagi ditawar. Ini karena AFC sudah memberi toleransi tiga tahun untuk klub Indonesia menyiapkan keuangannya. Dengan kata lain, lanjut Sihar, Indonesia tidak punya kesempatan berkelit.
"Kita akan sampaikan pada AFC sembari berpikir kreatif agar bisa mencari solusi yang menghindari sanksi," katanya.
PSSI sendiri baru akan menyimpulkan lamporan seluruh klub profesional Indonesia pada Jumat (25/8). Laporan ini akan diserahkan langsung ke AFC pada awal September untuk kemudian dilakukan verifikasi langsung kesiapan klub oleh perwakilan federasi.