REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, menegaskan rakyat Palestina dan Al-Quds adalah yang paling diuntungkan dalam perubahan situasi di Arab.
Pernyataan ini diungkapkan Haniyah dalam khutbah Idul Fitri 1432 H yang dihadiri puluhan ribu kaum Muslimin di Khan Y0unis, selatan Jalur Gaza, Selasa (30/8). "Rakyat Palestina adalah pihak yang paling diuntungkan dalam perubahan situasi di dunia Arab. Karena rakyat Arab mencintai rakyat Palestina serta tidak mau mengakui adanya entitas Zionis," ujarnya.
Ia menambahkan, kita merayakan dua hari raya, pertama merayakan Idul Fitri dan kedua Ied revolusi dengan tumbangnya para penguasa tiran. "Seharusnya, rakyatlah yang menentukan keputusan dan meninggikan bendera tauhid," tegasnya.
Haniyah mengungkapkan keyakinanya bila masa depan ada di tangan Islam dan kemenangan akan tercapai. "Kami melihat di sana ada kemenangan dalam masalah Palestina dan Al-Quds," katanya optimis.
Di sisi lain, Haniyah juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap rakyat Mesir yang telah berhasil menumbangkan Zionis dari singgasana Kedubesnya di Kairo. Ini merupakan keberhasilan Intifadah yang spektakuler.
Dalam kesempatan itu, tak lupa Haniyah mengucapkan selamat dan salam penghormatan pada rakyat Palestina yang sedang bertahan di Al-Quds dan Tepi Barat, untuk mempertahankan wilayah tersebut dari agresi Zionis. Ia memuji rakyat Palestina yang datang dari semua wilayah Palestina 1948 dan Tepi Barat, dan bersatu padu dalam melawan semua agresi Zionis.
Terakhir Haniyah menyalami para pejabat di lingkungan pemerintahannya dan mengunjungi rumah-rumah para syuhada dan tawanan Palestina, serta beberapa tokoh dan panutan masyarakat.