REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia berupaya untuk mencuri poin menghadapi raksasa Persia, Iran, pada leg pertama kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E zona Asia di Stadion Azadi, Teheran, Jumat (2/9) malam waktu setempat. Satu angka menjadi modal yang cukup bagi Indonesia menghadapi pertandingan berikutnya di Grup E.
Arsitek Indonesia, Wim Rijsbergen, mengatakan Iran merupakan lawan paling tangguh Grup E. Team Melii, julukan timnas Iran, juga memiliki sejarah yang cukup baik di kancah internasional. Selain tiga kali juara Piala Asia, Iran pernah tampil pada tiga Piala Dunia.
Rijsbergen juga mengatakan, Carlos Queiroz yang menukangi Tim Melii sejak April lalu merupakan arsitek yang andal. Mantan asisten Alex Ferguson di Manchester United itu pernah menukangi Real Madrid dan timnas Portugal. "Tapi, kami tidak datang untuk dengan mudah memberi mereka tiga poin. Kami akan memberikan perlawanan sengit," ujar Rijsbergen dalam rilis timnas, Kamis (1/9).
Pasukan Garuda harus kehilangan Boaz Salossa karena urusan keluarga dan Ahmad Bustomi karena sakit. Selain itu, lini belakang Indonesia juga harus kehilangan Ferry Rotinsulu yang menderita cedera lutut dan Mohammad Nasuha yang terkena akumulasi kartu.
Meski demikian, Rijsbergen tetap optimistis skuatnya akan mampu menghadirkan penampilan terbaik di Teheran. "Pemain yang kami bawa ke sini juga merupakan materi terbaik. Lihat saja nanti hasilnya seperti apa," katanya.
Indonesia mengantongi modal cukup baik setelah menyingkirkan Turkemenistan pada babak kedua Pra-Piala Dunia 2014. Indonesia mengalahkan Palestina dan kalah tipis 0-1 dari Yordania. Namun koordinasi antarlini dan pertahanan masih menjadi kelemahan yang harus dibenahi Indonesia ketika menghadapi Iran.