REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertandingan Indonesia kontra Bahrain yang dihentikan sementara sekitar 15 menit oleh pengawas FIFA dan AFC, karena keributan yang dilakukan suporter Indonesia akhirnya dilanjutkan. Hal itu terjadi setelah Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Hussein ngider di stadion Bung Karno untuk menenangkan para suporter.
Padahal, sebelumnya para pemain Bahrain sudah memasuki kamar ganti. Hal itu berdasarkan saran dari tim Pengawas FIFA dan AFC yang menyaksikan laga putaran ketiga prapiala Dunia. Delegasi dari AFC bahkan terlihat mengabadikan sumber suara dengan memotretnya.
Diduga suara letusan akibat kekecewaan pendukung Timnas Indonesia karena Bahrain berhasil menambah keunggulan. Di sana sini terdengar bunyi letusan, meski wasit telah menghentikan pertandingan pada menit 75.
Bahkan pengawas pertandingan memerintahkan menghentikan pertandingan dan meminta Bahrain untuk meninggalkan lapangan. Timnas Bahrain pun menuju kamar ganti.
Sebelumnya, Timnas Bahrain hingga babak pertama unggul 1-0 dari Timnas Indonesia. Timnas Indonesia yang didukung 70 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno belum berhasil menceploskan si kulit bundar di jala gawang Sayed Mohamed Jaafar Sabt Abbas.
Timnas Bahrain beberapa kali mendapat peluang menceploskan gol ke gawang Markus Haris Maulana. Namun baru pada menit 45 Bahrain berhasil mencetak gol lewat sepakan Sayed Dhiya Saeed Ebrahim. Setelah sebelumnya setidaknya lima kali Markus mampu menggagalkan tembakan dari pemain-pemain Bahrain.
Lini pertahanan Indonesia tampak kocar kacir menerima serangan dan umpan diagonal dari pemain Bahrain. Beberapa kali serangan Bahrain mengancam jala gawang Markus. Pada babak pertama wasit mengeluarkan satu kartu kuning untuk kapten Bahrain.