Rabu 07 Sep 2011 15:13 WIB

Muslim Kosovo Minta Pemerintah Tindak Tegas Klub Malam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KOSOVO--Umat Islam Kosovo memadati masjid Hadum di Gjakova, Kosovo Barat, guna menyerukan petisi kepada pemerintah kota untuk menindak tegas klub malam yang menganggu aktivitas peribadatan. Petisi itu lahir setelah walikota dianggap gagal memenuhi aspirasi jamaah. 

Salah seorang jamaah mengatakan, mereka tidak bisa menggunakan tempat ibadah di malam hari selama Ramadhan kemarin, lantaran sebuah klub malam bernama Logika, tetap beroperasi menciptakan kegaduhan. "Klub itu, telah dibuka semenjak tahun 2008. Kabarnya, klub tersebut berulang kali berganti pemilik," kata jamaah yang enggan disebutkan namanya, seperti dikutip Balkan Insight, Rabu (7/9). 

Imam masjid Hadum, Florim Mellova menyatakan petisi yang dimaksud agar pemerintah membekukan operasional klub. Sebab, keberadaan klub memaksa jamaah tidak menggunakan Masjid lantaran bising. “Kami telah mendatangani petisi dan telah memberitahu inspektorat masing-masing guna mencegah gangguan yang disebabkan klub malam tersebut,” katanya. 

Mellova mengaku bukan pertama kalinya umat Islam menghadapi masalah ini. Bahkan persoalan klub sudah terjadi selang setahun terakhir. Akibatnya selama kurun waktu tersebut, pihaknya terpaksa meninggalkan Masjid dan mencari tempat lain guna beribadah. “Sampai sekarang, pemerintah kota Gjakova gagal mengatasi persoalan tersebut,” ungkapnya. 

Saat dikonfirmasi, Walikota Gjakova, Pal Lekaj mengatakan, pihaknya telah menerima pengaduan dan petisi yang disampaikan komunitas Muslim Gjakova. "Saya telah memerintahkan Direktorat, Inspektorat Gjakova untuk menganalisis situasi,” katanya. 

Setelah itu, ungkap Pal, pihaknya mencoba untuk mengambil kebijakan terkait masalah masjid Hadumi, sehingga menenangkan komunitas Muslim. “Soal ketiadaan respon di awal, kami mendapati laporan tidak akurat. Anda dapat melihat klub tidak bekerja siang hari. Namun, kita amati aktivitas klub pada malam hari,” katanya. 

Jika sampai pada suatu kesimpulan mengganggu, kata Pal, maka ia memastikan langkah yang tepat yang diambil adalah menghentikan aktivitasnya. Sementara Pemilik Nightclub, Lendrit Halilabazi menolak untuk berkomentar. Masjid Hadumi dibangun pada 1594, dan diputuskan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya tanpa Perbatasan antara 2005 dan 2009. 

sumber : Balkan Insight
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement